BANDUNG – Pelaksanaan mudik lebaran tahun 2022 diprediksi akan mengalami peningkatan arus lalu lintas. Pasalnya kegiatan dan aktivitas masyarakat saat ini sudah kembali berjalan dengan normal.
Selain itu juga, kondisi Covid-19 di masyarakat sudah menunjukkan hasil penurunan yang sangat baik.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat, A Koswara menjelaskan, dari hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik diperkirakan akan meningkat sebanyak 22 persen di seluruh Indonesia.
“Kalau hasil dari studi Kementrian (Kemenhu) itu ada 22 persen penduduk yang akan melakukan perjalanan mudik di seluruh indonesia. Kalo Jabar (Jawa Barat) sendiri ada beberapa asal dan tujuan, grafiknya dan tabelnya ada, bisa dilihat nanti. Jadi misal dari Jakarta ke Jabar, dari Sumatra ke Jabar, dari Jabar ke luar. Jadi itu ada datanya. Peningkatannya banyak dibanding dengan 2020-2021,” ucapnya saat ditemui di kantor Dishub Jabar, Jl. Sukabumi, Kota Bandung, Rabu (23/3).
Sehingga, guna mengantisipasi terjadinya lonjakan kendaraan, Koswara mengukapkan, bahwa pihaknyaa akan melakukan beberapa persiapan dalam skema pengaturan arus lalulintas, pada mudik lebaran 2022.
“Persiapan kita baru pada tahap pembuatan rencana operasi dan ini sudah kita coba gabung semua dengan Kabupaten Kota yang menyelenggarakan angkutan lebaran. Penyelenggaraan ini bukan dalam arti angkutannya saja, ada bus gratis dan sebagainya, tapi kita juga me-manage semua resiko strategi antisipasi yang akan terjadi di lapangan,” Ungkapnya
Selain itu, ia menambahkan, Dishub Jabar akan menyediakan beberapa posko penanganan di beberapa titik yang kerap kali dijadikan rute mudik lebaran.
Bahkan Koswara juga menuturkan, Dishub Jabar akan menyiagakan ribuan petugas gabungan.
“Untuk posko di Provinsi (Jabar) ada 18, kemudian kabupaten kota ada 125 posko. Dan ada sekitar 4.000 petugas yang nantinya akan terlibat. Jadi Itu perkiraan yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan,” pungkasnya. (Mg4).