BEKASI – Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi mengungkapkan hampir tiap hari mendapatkan laporan dari warga yang meminta pertolongan karena ada satwa liar masuk kedalam rumah.
Karenanya dalam beberapa minggu ini, petugas Pemadam Kebakaran jadi semakin sering mengevakuasi satwa seperti ular sanca, ular kobra serta biawak yang masuk ke dalam rumah warga.
Danru Rescue Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Rahmat mengungkapkan dalam seminggu ini pihak damkar banyak menerim laporan, bahkan nyaris tiap hari.
“Iya cukup banyak kita mendapat laporan satwa liar masuk rumah, seminggu ini pihak kami kurang lebih 5 ular kita evakuasi” ucap Rahmat saat di konfirmasi, Sabtu 19 Maret 2022.
Rahmat pun menyampaikan petugas damkar telah di latih guna melakukan penanganan satwa liar yang masuk ke dalam rumah, terutama satwa berbahaya seperti ular berbisa.
“Kami dari alat alat untuk evakuasi hewan pun sudah lengkap di sediakan, ditambah petugas kami juga di latih guna menangani hewan liar” ungkapnya.
Komunitas Musang Patriot (KOMPAK) salah satu komunitas reptil besar di kota bekasi juga menyoroti permasalah tersebut.
Ketua umum Kompak Maharani menjelaskan, memang saat ini sudah banyak hewan liar terutama ular sudah semakin mendekat ke pemukiman warga kota bekasi.
Menurutnya hal itu bisa terjadi karena saat ini habitat alamiah hewan liar di kota bekasi sudah semakin menipis, banyak lahan kosong luas di hilangkan guna di pemukiman atau gedung besar.
“Kalo ular sudah masuk ke pemukiman itu biasanya karena habitatnya sudah mulai berkurang lalu habitat yang tersisa di bongkar sama manusia jadinya mau gak mau ular jadi masuk ke rumah warga” terangnya.
Selain karena habitatnya mulai berkurang, ketersediaan makanan di sekitar pemukiman warga memang sangat tersedia seperti tikus, ayam bahkan hewan ternak seperti kambing dan sapi bisa dimakan oleh ular.
“Sebenarnya satwa liar kaya ular itu secara alamiah bisa terganggu hidup di pemukiman warga, namun satwa itu mau tidak mau akan beradaptasi sendiri karena lahan hidupnya sudah tidak ada ditambah memang ada makanan di lingkungan pemukiman warga” jelasnya.