AHY Sindir Presiden Seumur Hidup

Jabarekspres.com – Isu penundaan Pemilu 2024 masih menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Kali ini Ketua Umum Demokrat AHY ikut memberikan tanggapannya perihal penundaan pesta demokrasi itu.

Isu penundaan Pemilu 2024 ini sebenarnya datang dari tiga ketua umum parpol pendukung Istana, yakni Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Golkar Airlangga Hartanto, dan Ketum PAN Zulkifli Hasan.

Dukungan penundaan Pemilu 2024 terakhir dilontarkan oleh Luhut Binsar Pandjaitan dalam wawancara di acara podcast Deddy Corbuzier. Di situ Luhut mengklaim bahwa masyarakat ingin pemilu ditunda guna terlebih dahulu mengatasi perekonomian nasional dan kondisi sosial politik.

Padahal, Lembaga Survei Indonesia (LSI) sudah melakukan survei yang hasilnya menyebut bahwa mayoritas masyarakat Indonesia menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi, diwartakan oleh katadata.co.id, Kamis (03/03/2022).

Agus Harimurti Yudhoyono pun dengan tegas menyatakan bahwa ia menolak Pemilu 2024 itu ditunda.

Anak dari mantan Presiden Bambang Yudhoyono itu khawatir bahwa penundaan Pemilu 2024 berdampak pada perpanjangan masa jabatan presiden. Artinya, masa perpanjangan Presiden Joko Widodo bisa tidak terbatas.

“Kalau disepakati penundaan pemilu, lalu apa? Perpanjangan masa jabatan presiden? Presiden 3 periode? Tidak dipilih langsung rakyat? Seumur hidup?” ungkap AHY dalam pelantikan DPD Demokrat, Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/03/2022).

Ia bahkan mengatakan bahwa penundaan Pemilu 2024 itu memiliki dampak yang berbahaya  bagi keberlangsungan pemerintahan. Ia menyoroti amandemen konstitusi yang dijadikan argumen oleh para pihak yang pro penundaan Pemilu 2024.

“Ini, kan, pintu masuknya jelas. Kalau mau lakukan perubahan, katanya konstitusi harus diamandemen dulu. Lalu batasnya apa? Ditunda 3 tahun? Kenapa tidak 10 tahun saja sekalian? Artinya ini bahaya. Siapa yang tahu berhenti di mana?” lanjutnya.

AHY menyebut bahwa masa jabatan yang tidak terbatas artinya merupakan kekuasaan absolut. Ia pun lalu mengutip perkataan terkenal dari seorang pemikir klasik asal Inggris, yakni Lord Acton (1833-1902).

’Power tends to corrupt; absolute power corrupts absolutely’. Artinya adalah jangan biarkan kekuasaan tanpa batas. Ketika seorang pemimpin tidak mau turun takhta, maka biasanya rakyat yang akan mengoreksi. Betul tidak?” serunya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan