Para Penyair yang Ingin Mendekatkan Puisi ke Masyarakat

Jabarekspres.com – Dalam rangka menghidupkan semangat puisi Indonesia, Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) akan menggelar pentas pembacaan puisi dan diskusi bertajuk “Anjing yang Mencintai Bunga”, Minggu (13/03/2022), mulai pukul 19:30 WIB, dilansir dari suarajawatengah.id, Kamis (10/03/2022).

Adapun acara tersebut akan diramaikan oleh lima orang penulis puisi asal Kota Semarang, yakni Achiar M Pramana, Beno Siang Pamungkas, Slamet Priyatin, Soekanto, dan Timur Sinar Suprabana. Puisi-puisi lima penyair tersebut terkumpul dalam antologi Anjing yang Mencintai Bunga.

Mereka adalah para penyair kontemporer yang telah banyak bergelut dengan dunia perpuisian. Achiar misalnya. Ia telah menulis kumpulan puisi salah satunya berjudul Sepasang Amandava, di mana kumpulan puisinya tersebut pernah mendapatkan Penghargaan Prasidatama 2020 dengan kategori sajak terbaik.

Yang lainnya adalah Beno. Ia dikenal sebagai salah satu eksponen Revitalisai Sastra Pedalaman (RSP), suatu proyek yang disebut-sebut pernah “mengguncang dunia kesusastraan Indonesia” pada tahun 1993. Karya-karyanya antara lain dua antologi sajak tunggal berjudul Sajak Sampah Gerinda Baja (1993) dan Ensiklopedi Kesedihan (2008).

Kemudian ada Slamet. Ia merupakan penyair berdarah Semarang yang sekarang tinggal di Kendal. Kiprahnya sebagai penyair sudah dimulai sejak tahun 1990-an, pun karya-karyanya pernah dimuat di media-media massa.

Lalu ada Soekanto. Ia merupakan satu-satunya penyair di antara kelima dalam antologi Anjing yang Mencintai Bunga yang menyandang status aparatur sipil negara (ASN). Ketertarikannya dalam dunia menulis dimulai sejak ia masih SMP. Adapun karyanya merupakan antologi sajak berjudul Bulan Pecah (2008).

Yang terakhir Sinar Suprabana. Ia terbilang merupakan penyair yang cukup produktif sebab telah melahirkan dua antologi sajak tunggal berjudul Sihir Cinta (2008) dan Kesiur dari Timur (2012). Selain itu, ia juga dikenal sebagai penyair yang pandai dalam panggung pembacaan sajak.

Acara tersebut tidak hanya akan diramaikan oleh para penggubah kata-kata, namun  juga akan menampilkan performance art dari seorang perupa muda asal semarang Sufrana Malik.

Diskusi dalam acara kesenian tersebut akan dimoderatori oleh Ahmad ‘Adin’ Khairudin (Hysteria dosen Fakultas Ilmu Budaya Undip) dan dibimbing oleh Gunawan Budi Susanto dan Donny Danardono.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan