TANGERANG – Sepekan ke depan cuaca ekstrem bakal terjadi di wilayah Jabodetabek. Hal itu berdasarkan prediksi dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (MKG) wilayah II.
Balai Besar MKG Wilayah II menyampaikan, cuaca ekstrem seperti hujan disertai angin kencang yang terjadi di wilayah Tangerang, disebabkan masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke kemarau.
“Cuaca ekstrem disebabkan oleh peralihan musim atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau. Kondisi ini terjadi di Jabodetabek,” kata Sub Koordinator Balai Besar MKG Wilayah II, Fitri Afriadi yang dikutip dari fin.co.id di Tangerang, Minggu (6/3).
Peralihan musim, menyebabkan sirkulasi siklonik di beberapa perairan di wilayah Indonesia.
Sehingga, meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konfluensi atau daerah pertemuan angin salah satunya di wilayah Banten.
“Cuaca ekstrem ini diperkirakan akan terjadi dalam sepekan ke depan secara fluktuatif,” ujar Fitri.
Oleh sebab itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada menghadapi kondisi cuaca ekstrem.
Meski begitu, masyarakat diminta untuk tidak panik dan jangan mudah percaya dengan kabar hoax yang beredar.
“Tetap waspada dan tidak panik serta jangan terpancing oleh berita atau kabar hoax,” imbaunya.
Sebelumnya, telah terjadi angin kencang di Kabupaten Tangerang yang menerjang membuat pohon tumbang di 7 lokasi hingga menimpa rumah warga dan menghalangi akses jalan umum.
Sementara, di daerah Tangerang Selatan menyebabkan sebuah pohon di kawasan Pamulang Permai tumbang hingga menimpa 3 unit kendaraan yang sedang melintas.
“Ada 2 korban seorang sopir mobil box yang terjepit dan pengendara motor. Semuanya selamat hanya pingsan saja,” terang Mizar salah seorang warga di lokasi kejadian. (fin/ran)
