Mastercard dan Visa Hentikan Operasi di Rusia

Jabarekspres.comMastercard dan Visa hentikan operasi mereka di Rusia, pada Sabtu (05/03). Hal tersebut di lakukan perusahaan sebagai pukulan terakhir terhadap sistem keuangan Rusia setelah invasinya ke Ukraina. Bahkan, Mastercard mengatakan kartu yang di keluarkan oleh bank Rusia tidak akan lagi di dukung oleh jaringannya. Serta kartu apa pun yang di terbitkan di luar negeri tidak akan berfungsi di toko atau ATM Rusia.

“Kami tidak menganggap enteng keputusan ini,” kata Mastercard dalam sebuah pernyataan di lansir globalnews.ca. Pihaknya pun menambahkan bahwa keputusan itu di ambil setelah berdiskusi dengan pelanggan, mitra, dan pemerintah.

Visa mengatakan sedang bekerja dengan klien dan mitra di Rusia untuk menghentikan semua transaksi Visa dalam beberapa hari mendatang. “Kami di paksa untuk bertindak menyusul invasi Rusia ke Ukraina, dan peristiwa yang tidak dapat di terima yang telah kami saksikan,” kata Ketua dan Chief Executive Officer Visa Al Kelly dalam sebuah pernyataan mengenai Mastercard dan Visa hentikan operasi di Rusia.

Penangguhan tersebut merupakan tindak lanjut dari langkah untuk memblokir lembaga keuangan dari jaringan yang berfungsi sebagai arteri sistem pembayaran di Rusia. Orang-orang Rusia telah terpukul keras oleh sanksi berat dan hukuman finansial yang dijatuhkan oleh pemerintah AS dan lainnya. Sejak invasi ke Ukraina, nilai mata uang Rusia, rubel, telah jatuh lebih dari sepertiga ke rekor paling rendah. Hal itu mendorong inflasi rumah tangga Rusia, dan semua ketakutan telah menyebabkan antrean yang sangat panjang di ATM.

Banyak perusahaan lain di seluruh dunia juga telah mengambil langkah untuk meningkatkan tekanan keuangan terhadap Rusia dan rakyatnya karena serangannya terhadap Ukraina. Beberapa menjual saham mereka di perusahaan Rusia, seperti perusahaan raksasa energi BP. Sementara yang lain seperti Harley-Davidson menghentikan pengiriman produk ke negara itu.

“Perang ini dan ancaman berkelanjutan terhadap perdamaian dan stabilitas menuntut kami merespons sejalan dengan nilai-nilai kami,” kata Kelly dari Visa.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan