JAKARTA – Guna menstabilkan pasokan daging sapi nasional jelang Ramadan dan Idul Fitri, Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) mendatangkan 20.000 ton daging sapi impor.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengapresiasi aksi korporasi yang dilakukan Bulog sebagai salah satu BUMN yang mendapat penugasan importasi daging tahun ini.
“Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, kami akan mendorong BUMN pangan yang mendapat penugasan untuk mempercepat masuknya cadangan stok nasional,” kata Arief kemarin (5/3).
Arief berharap hal tersebut dapat mengatasi lonjakan permintaan daging beku menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Masyarakat diminta untuk tidak khawatir soal ketersediaan daging sapi.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto lebih detail membeberkan, dari kontrak tahap pertama sebanyak 20.000 ton yang dilakukan Bulog, per hari ini tiba sebanyak 60 persen.
Selanjutnya, sampai akhir Maret rampung 100 persen. Artinya, saat ini terdapat sekitar 12.000 ton daging yang sudah masuk.
Pihaknya sudah melakukan pengaturan dan percepatan dengan maksimal untuk proses kedatangan stok daging impor tersebut.
“Selanjutnya, dengan sarana cold storage dan jaringan infrastruktur yang dimiliki Bulog, daging segera didistribusikan ke seluruh Indonesia,” ujar Suyamto.
Dia mengatakan, Bulog turut menjamin kebutuhan daging beku tersedia di masyarakat walau ada lonjakan permintaan.
Selain itu, Perum Bulog juga terus berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional, pemerintah pusat, maupun daerah guna membantu menyukseskan program pemerintah untuk menstabilkan harga pangan lainnya. (jawapos/ran)