Belum Ada Titik Terang, Pemerhati Lingkungan Kembali Soroti Sampah di Pasar Parakan Muncang

SUMEDANG – Persoalan sampah di Pasar Parakan Muncang kembali jadi sorotan, kini oleh salah seorang pemerhati lingkungan.

Yayat Hidayat, selaku pemerhati lingkungan asal Desa Cimanggung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang mengatakan, persoalan sampah di Pasar Parakan Muncang sudah dianggap jadi sajian rutin setiap hari.

Tumpukan sampah yang menggunung, aroma busuk menyengat hidung setiap melintas dan tak jarang tercecah ke ruas jalan menjadi tampilan yang disuguhkan Kabupaten Sumedang di Pasar Parakan Muncang.

“Sampah paramon (Parakan Muncang) salah satu problematika, sajian rutin sehari-hari di ruas jalan raya di Cimanggung yang tak kunjung tuntas,” kata Yayat melalui pesan teks, Kamis (3/3).

Menurutnya, sedikitnya terdapat dua penyebab yang menjadi faktor menggunungnya sampah di Pasar Parakan Muncang, Kecamatan Cimanggung.

“Penyebab hanya dua. Pertama rutinitas pasar, kemudian kiriman warga. Itu jadi faktor sampah di Pasar Parakan Muncang,” pungkas Yayat.

Yayat menyampaikan, dalam persoalan sampah di Pasar ParakanMuncang, pihaknya meminta Forum Koordinasi Kecamatan (Forkopimcam) Cimanggung supaya bisa mengambil langkah tepat untuk penanganan sampah.

“Forkopicam harus berani membuat kebijakan. Misalkan menutup tempat tersebut (TPS), berikan ketegasan ke pengelola pasar supaya bisa menyediakan TPS di dalam kawasan pasar bukan di bahu jalan,” imbuh Yayat.

Dia melanjutkan, tak hanya Forkopimcam Cimanggung yang berupaya membenahi sampah, namun Pemerintah Daerah (Pemda) Sumedang juga harus turut mendukung.

“Pemda wajib sediakan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS), kemudian warga (luar area pasar) yang buang sampah ke tempat tersebut berikan sanksi,” ucap Yayat.

“Berikan juga edukasi pengelolaan sampah di tiap desa berbasis bank sampah, belajar hidup sehat,” tambahnya.

Dalam pemaparannya, Yayat menuturkan, sampah non-organik merupakan salah satu penyebab kerusakan ekosistem lingkungan hidup di dunia. Maka dari itu perlunya pengolahan yang tepat.

Karenanya, dijelaskan Yayat, setiap orang perlu sadar mulai dari diri sendiri mengenai pentingnya menjaga lingkungan.

“Mari sadarkan mereka akan hal tersebut, berbuatlah setitik kebaikan bagi kelestarian alam,” ujarnya.

“Sebagai mikrokosmos, berbuatlah untuk makrokosmos, agar terjadi hubungan simbiosis mutualisme yang baik,” tutup Yayat. (mg5/wan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan