CIKARANG SELATAN – PT Fuji Presisi Tool Indonesia, Rabu (2 M/2) siang, digeruduk ratusan massa buruh yang menuntut penjelasan atas nasib belasan rekannya yang diduga mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak.
Ketua PC SPAMK FSPMI Bekasi, Suparno mengatakan, kedatangan ratusan buruh ini untuk meminta penjelasan kepada pihak perusahaan, karena dalam proses PHK tidak melakukan perundingan terlebih dahulu dengan serikat pekerja atau dengan buruh itu sendiri.
14 orang buruh yang di PHK tersebut merupakan anggota serikat pekerja FSPMI, sehingga sebagai wujud toleransi dan solidaritas, mereka akan ikut memperjuangkan nasibnya.
“Hari Jumat PUK ngajak pimpinan cabang Bung Rudolf ketemu dengan manajeman, disitu ada pengacara, mereka menyampaikan satu pengurus, 13 anggota akan diefisiensi,”kata dia kepada awak media.
Namun, kata dia 14 karyawan itu sudah tidak boleh diperkenankan masuk oleh pihak perusahaan. Suparno mengatakan hal itu bukan efisiensi melainkan PHK sepihak.
“14 orang itu, rata-rata sudah bekerja hingga 15 tahun keatas, bahkan ada satu ibu-ibu yang tengah hamil empat bulan. Itu yang membuat saya marah, tidak memikirkan psikologi ibu-ibu yang hamil, bagaimana kalau di keguguran atau sebagainya karena stres,”kata pria yang juga ketua DPW FSPMI Jawa Barat.
Dalam aksi itu, perwakilan pengurus serikat pekerja FSPMI bertemu dengan pihak manajemen. Suparno mengatakan dari hasil pertemuan itu manajeman berjanji akan membahas nasib 14 karyawan itu ke Dewan Direksi perusahaan.
“Hari Jumat mereka berjanji ada keputusan, bagi saya ga masalah, karena FSPMI mengedepankan toleransi. Jika tidak ada kepastian, kami akan melakukan aksi terus menerus,”kata dia.
Ia mengatakan, tuntutan FSPMI, hanya ingin 14 karyawan itu diperkerjakan kembali,”Jika hari Jumat mereka keukeh untuk memberhentikan, kami akan sampaikan ke perusahaan-perusahaan, termasuk perusahaan saya bekerja sendiri (Aisin,red) untuk boikot PT Fuji Presisi,”kata dia.
Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari pihak perusahaan. (kbe/rit)