Airlangga Hartarto Ingatkan Provinsi Papua dan Maluku Vaksin Dosis Pertama Masih di Bawah 70 Persen

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto menyebutkan, Provinsi Maluku dan Papua saat ini tingkat vaksinasi dosis pertama di bawah 70 persen.

Selain itu provinsi dengan vaksinasi dosis kedua di bawah 50 persen adalah Sulawesi Tengah, Aceh, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua dan Papua Barat.

‘’Sedangkan untuk booster (dosis vaksin penguat) masih di bawah 10 persen,” jelas Airlangga Hartarto dalam keterangannya, (28/2).

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengatakan bahwa secara keseluruhan kasus COVID-19 harian di luar Jawa-Bali masih mengalami kenaikan.

Total kasus di luar Jawa-Bali berkontribusi 31,7 persen dari kasus nasional atau sebesar 183.484 kasus.

Sementara dari indikator keterisian tempat tidur di rumah sakit (Bed Occupancy Ratio/BOR), rata-rata BOR rumah sakit (RS) di luar Jawa-Bali sebesar 30 persen.

“Sumatera Utara dengan kasus aktif 23.563 kasus, BOR-nya masih 35 persen dengan (tempat tidur) konversi 20 persen.

Kalimantan Timur kasus aktif 19.573 kasus, BOR 41 persen, konversi 24 persen, Sulawesi Selatan kasus aktif 18.954, BOR 29 persen dan konversi 23 persen,” kata Airlangga.

Secara keseluruhan, kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto, rata-rata BOR di luar Jawa-Bali sebesar 30 persen, masih di bawah nasional 36 persen.

Untuk itu pemerintah akan terus melakukan percepatan pelaksanaan dosis kedua untuk masyarakat usia rentan, khususnya anak 6-11 tahun dan lansia.

Percepatan vaksinisasi ini akan terus dilakukan khususnya di wilayah luar Pulau Jawa –Bali. Hal ini dilakukan mengingat masih terjadi tren kenaikan kasus COVID-19 harian di luar Jawa-Bali.

Pemerintah juga kembali memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk luar Jawa-Bali dari 1 hingga 14 Maret 2022.

Airlangga mengatakan, pemerintah akan terus menggenjot vaksinasi COVID-19 dosis kedua dan penyuntikan vaksin untuk kelompok lanjut usia di luar Jawa-Bali.

“Cakupan dosis kedua dan lansia akan dipercepat agar indikatornya mirip dengan di Jawa,” pungkas Airlangga Hartarto. (red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan