NATO: Ngomong Aja Tindaknya Ogah?

Jabarekspres.com – Warga net jagat Twitter sempat ramaikan NATO dengan singkatan “Not Action Talk Only“.

Hal tersebut tentunya merupakan sindiran dari netizen yang menganggap organisasi tersebut hanya “Ngomong Aja Tindaknya Ogah” di kala Rusia gencar menyerang Ukraina.

NATO memang bagian dari beberapa pihak yang keras mengutuk invasi Rusia terhadap Ukraina dan menuntut agar Rusia segera menarik pasukannya di tanah penghasil gandum terbesar itu.

Namun, organisasi yang punya misi menjaga kedaulatan dan keamanan Eropa itu dinilai warga net hanya “ngomong aja tindaknya ogah” mengingat Kremlin terus menggempur Kyiv.

Contohnya sebuah akun bernama @handtext mengunggah cuitan di tengah tagar Not Action Talk Only dengan nada sarkas.

“NATO: Not Action. Talk Only. Tidak berguna, seperti Dewan Keamanan PBB. Semuanya tidak berguna!”

Sebuah akun lagi bernama @UmarLeelll juga ikut meramaikan pemelesetan akronim NATO yang semestinya North Atlantic Treaty Organization menjadi Ngomong Aja Tindaknya Ogah.

“Presiden Zelensky mengatakan bahwa ia memerlukan amunisi, dan bukan ‘tumpangan’ seperti yang Biden tawarkan. Ngomong Aja Tindaknya Ogah,” cuit akun berlabel bendera Ukraina itu.

Namun, melansir berita dari Aljazeera, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa NATO telah mengirimkan pasukannya untuk membantu Ukraina dari serangan Rusia yang makin masif, Jumat (25/02/2022).

Dalam akun Twitter resminya pun NATO mengunggah cuitan yang mengatakan bahwa mereka akan melakukan tindakan untuk menjaga aliasinya.

“Kami akan melakukan apa yang perlu dilakukan untuk melindungi dan mempertahankan aliansi #NATO,” cuitnya, Sabtu (26/02/2022).

Akan tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky justru memberikan kritikan pada negara-negara Barat. Ia berkata bahwa Ukraina hanya sendirian dalam melawan invasi Rusia itu.

“Siapa yang siap bertempur bersama kami? Saya tidak melihatnya. Siapa yang bersedia memberikan jaminan bagi Ukraina menjadi bagian dari NATO? Setiap orang ketakutan,” ungkap Presiden Zelensky, dikutip dari Independent, Jumat (25/02/2022).

Dalam kabar terakhir, melansir The Kyiv Independent, invasi skala penuh Rusia itu telah memakan korban sebanyak 137 orang. Tank, misil, helikopter tetap menggempur kota-kota di Ukraina.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan