UKRAINA – Rusia terus menggempur sejumlah kota besar Ukraina, termasuk Ibukota Kiev. Korban pun terus berjatuhan, kehancuran pun tak terelakkan. Namun demikian, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah untuk tetap tinggal di negaranya meski pasukan Rusia mulai masuk Kiev. Zelensky menyadari bahwa ia adalah target utama serangan Rusia.
“Menurut informasi kami, musuh menargetkan saya sebagai target nomor 1, keluarga saya, sebagai target nomor dua,” kata Presiden Ukraina, Zelensky dalam sebuah pernyataan video, yang dikeluarkan Jumat (25/2).
“Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara. Kami memiliki informasi bahwa kelompok sabotase musuh telah memasuki Kiev,” lanjutnya.
Keberadaan Zelensky masih dirahasiakan. Akan tetapi, dia mengatakan kepada para pemimpin Eropa melalui telepon bahwa mereka mungkin tidak akan melihatnya lagi dalam keadaan hidup.
Pada video lainnya, dia menegaskan bahwa Ukraina akan terus melakukan perlawanan dari invasi Rusia. Pernyataannya sekaligus menjawab kabar yang menyebutkan bahwa dia sudah melarikan diri.
“Kita semua ada di sini. Kami di sini, Kami di Kiev. Kita semua disini membela kemerdekaan kita. Negara kita. Kemuliaan bagi para pembela kami, kejayaan bagi Ukraina!” seru Zelensky, dengan latar para pemimpin Ukraina lainnya, dikutip dari Cuitan seorang Correspondent @BuzzFeedNews, melalui akun twitter @ChristopherJM, dikutip Sabtu (26/2).
Diperkirakan sekitar 100.000 orang menyelamatkan diri ketika ledakan dan tembakan mengguncang kota-kota besar di Ukraina.
Pejabat AS dan Ukraina mengatakan Rusia bermaksud merebut Kiev dan menggulingkan pemerintah, yang oleh Putin dianggap sebagai boneka AS.
Putin mengatakan Rusia melakukan operasi militer khusus untuk menghentikan genosida pemerintah Ukraina terhadap rakyatnya sendiri.
Dia juga mengatakan Ukraina merupakan negara yang tidak sah karena secara historis tanahnya adalah milik Rusia
Di sisi lain, pasukan Ukraina pada Jumat dini hari menembak jatuh pesawat musuh di atas Kiev.
(Fin-red)