PSI Minta Pemkot Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

BANDUNG – Menjelang akhir minggu kedua Februari 2022, terjadi peningkatan kasus Covid-19 signifikan di Kota Bandung. Berdasar data resmi Pemerintah Kota Bandung, ada penambahan 300 orang dalam sehari, sehingga total jumlah konfirmasi aktif menjadi 3.372.

“Kita sekarang tengah menangani varian baru Omicron, yang mempunyai daya penularan jauh lebih tinggi. Omicron ini sangat menular, termasuk mereka yang sudah divaksin lengkap. Di luar negeri, orang-orang yang divaksin Pfizer, Moderna, ternyata juga bisa ketularan Omicron. Jadi kalau sekarang vaksin itu diberikan sebagai booster, tidak ada jaminan orang bebas dari tertular. Kami berharap pelaksanaan vaksin booster bisa terus dipercepat,” ujar Anggota DPRD Kota Bandung, Erick Darmadjaya, Sabtu (12/2).

Politisi Partai Solidaritas Indonesia ini mengatakan, meski gejala yang timbul pada pasien tertular Omicron lebih ringan, karena jumlah kasus Covid-19  sangat besar, maka orang yang membutuhkan pertolongan medis juga lebih besar.

“Bahaya Omicron lebih nyata pada mereka yang mempunyai penyakit lain sebelumnya atau komorbid. Dengan tingkat penularan yang lebih tinggi, maka ranjang rumah sakit perlu disiapkan oleh pemerintah kota,” papar Erick.

Erick menekankan, pihaknya mengapresiasi seluruh upaya yang dilakukan oleh Pemkot Bandung, yang kembali mengaktifkan 232 tempat isolasi terpadu. Namun, dengan gejala Omicron yang lebih ringan, mungkin masyarakat lebih banyak yang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Meski begitu, sebagai langkah antisipasi, Pemkot Bandung harus menyiapkan lokasi isolasi mandiri bagi masyarakat yang terpapar virus corona dengan gejala ringan atau sedang.

“Selain itu, saya kira rumah sakit juga harus disiapkan untuk menghadapi kondisi medis yang lebih kompleks. Semoga kita semua dapat melalui gelombang Omicron ini dengan selamat,” pungkas Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bandung. (tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan