Manfaat Ganja Dalam Kepentingan Medis

Tanaman Ganja yang merupakan salah jenis narkotika, ternyata banyak memiliki manfaat untuk kepentingan medis.

Dilansir dari Healthline.com sebetulnya banyak bukti ilmiah yang mendukung manfaat spesifik ganja. Meski masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

Ada kekhawatiran dari para peneliti bahwa potensi risiko ganja juga lebih besar daripada manfaatnya dalam beberapa kasus.

Masyarakat negara Amerika serikat lebih mendukung legalisasi ganja untuk penggunaan medis atau hanya untuk rekreasi. Bahkan, banyak negara bagian telah melegalkan ganja untuk tujuan medis dan rekreasi.

Berikut Manfaat dan Efek Negatif Ganja berdasarkan tinjauan medis.

Sama seperti obat-obatan sintetis lain, ganja bukanlah pengobatan salah-satu utama untuk penanganan medis. Namun, berdasarkan penelitian manfaat ganja berasal dari senyawanya yang disebut cannabinoid atau cannabidiol (CBD).

CBD adalah salah satu senyawa yang paling banyak dipelajari. CBD juga ditemukan di tanaman rami.

Satu perbedaan utama antara CBD dan ganja adalah bahwa yang pertama hanya mengandung sejumlah kecil cannabinoid tetrahydrocannabinol (THC). Senyawa ini terkenal karena efek halusinogennya pada otak.

Tanaman ganja mungkin mengandung hingga 40 persen CBD. CBD dianggap memiliki efek anti-inflamasi pada sistem saraf pusat. Ini dapat diterjemahkan ke banyak manfaat dalam tubuh.

Namun, masih ada kekhawatiran atas efek THC dalam ganja tradisional. Ini karena fakta zat itu memiliki efek stimulasi atau depresan.

Jadi, ketika mempertimbangkan ganja untuk kondisi medis apa pun, dokter akan menilai apakah manfaat anti-inflamasi lebih besar daripada risiko psikologisnya.

Apa manfaat ganja?

Dokter di Amerika biasa meresepkan ganja untuk pengobatan epilepsi parah dan efek samping kemoterapi.

Manajemen nyeri

Cannabinoid dalam ganja dapat mengurangi rasa sakit dengan mengubah jalur persepsi rasa sakit di otak. Ini mungkin berguna untuk mengobati kondisi yang menyebabkan nyeri kronis, di antaranya radang sendi, fibromyalgia, endometriosis dan migrain

Ganja juga dapat meminimalisir efek samping pengobatan kanker, seperti kehilangan nafsu makan. Dalam beberapa kasus, ganja medis dilaporkan dapat membantu penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen yang efek samping negatif.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan