Ridwan Kamil Ingin Nyapres? Begini yang Harus Dilakukan Kata IPRC

BANDUNG – Majunya Ridwan Kamil sebagai Calon Presiden (Capres 2024) mendapat perhatian serius dari lembaga Eksekutif Indonesian Politics Research and Cosulting (IPRC).

Direktur IPRC, Firman Manan mengatakan, Untuk maju sebagai kepalada daerah atau Pilpres masyarakat biasanya akan melihat track record dan indikator kinerjanya.

Dia menilai saat ini jika dianalisa, perilaku pemilih sudah semakin cerdas. Track Record selama menjabat akan menjadi tolak ukur masyarakat dalam menentukan pilihan.

Berdasarkan hasil resarch Kinerja Ridwan Kamil masih dipertanyakan oleh sebagian masyarakat. Padahal Gubenur Jawa Barat ini diketahui banyak memiliki program-program inovasi.

Hal ini tentunya menjadi problem bahwa program-program yang Gubenur gagas kurang sosialisasi atau kurang dirasakan manfaat secara langsung.

Ada beberapa alasan bagaimana program gubernur jabar kurang diketahui oleh masyarakat. yaitu terjadinya refocusing anggaran akibat Pandemi Covid-19.

“Jadi agak sulit menilai Kang Emil dalam konteks keberhasilan program unggulan karena agak terganggu dengan penanganan Covid-19,” tambahnya

IPRC juga menganalisasi mengenai elektabilitas Dedi Mulyadi. Tokoh Jawa Barat ini dinilai lebih layak untuk jadi Capres.

Sebab, berdasarkan hasil survei elektabilitas Dedi Mulyadi lebih tinggi jika dibandingkan dengan Airlangga Haratrto.

Dengan begitu, jika Ridwan Kamil maju di Pilpres maka posisi elektabilitas Dedi Mulyadi menempati posisi pertama jika maju pada Pilgub nanti.

Akan tetapi jika Ridwan Kamil tidak jadi untuk maju dalam Pilpres maka Ridwan Kamil tetap menjadi nomer satu. Baik dari Poplaritas maupun elektabilitas.

Kendati begitu, jika Ridwan Kamil tetap maju untuk Capres maka, yang harus dilakukan adalah memanfaatkan kerja politik dengan menggandeng media. Termasuk memanfaatkan media sosial secara maksimal.

Jika dilakukan oleh Ridwan Kamil maka dinilai dapat membantu meningkatkan elektabilitas.

Firman menambahkan, upaya yang dilakukan Dedi Mulyadi dengan membuat konten konten yang bersentuhan dengan masyarakat dinilai sangat baik.

Meski ada yang menuai kontroversi, konten-konten milik Dedi Mulyadi sangat digemari masyarakat. Khususnya warga Jawa Barat.

Untuk itu, sebagai upaya untuk meningkatkan elektabilitas, keberadaan program-program unggulan juga harus diberikan porsi lebih agar dapat mendongkrak nama orang nomer satu di Jabar itu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan