Serial “Layangan Putus” Sukses Besar, Ini Jawaban Sutradara Soal Rencana Season 2

JAKARTASerial Layangan Putus yang dibintangi Reza Rahadian, Putri Marino dan Anya Geraldine sukses besar. Serial yang tayang di WeTV itu menjadi trending nomor 1 sampai hari ini di platform tersebut.

Selain trending di Indonesia, Layangan Putus juga trending di 25 negara. Pencapaian ini mengalahkan perolehan rekor serial Little Mom yang dibintangi Natasha Wilona dan trending di 22 negara. Series ini bahkan ditonton sebanyak 15 juta kali dalam satu hari.

Seiring suksesnya Layangan Putus, publik pun bertanya-tanya apakah akan ada season 2 atau versi bioskop dari serial tersebut.

Ditanya tentang hal tersebut, Benni Setiawan selaku sutradara mengaku belum mendapat informasi lebih lanjut dari rumah produksi MD Entertainment.

“Saya belum dapat bocoran juga sama Pak Manoj (Pujabi) sama tim MD. Belum ada pembicaraan. Mungkin setelah pulang, ketemu, ada kabar baik,” tutur Benni Setiawan kepada JawaPos.com Jumat (21/1).

Walau demikian, Benni menuturkan bahwa Layangan Putus masih sangat terbuka untuk dikembangkan menjadi season 2 maupun layar lebar. “Potensinya sangat bisa. Banyak juga orang-orang pengin Layangan Putus ada kelanjutannya,” tuturnya.

Serial original WeTV “Layangan Putus” telah mencetak rekor. Tidak hanya menduduki posisi top trending selama berminggu-minggu, WeTV dalam keterangannya, Rabu, mencatat “Layangan Putus” telah ditonton lebih dari 15 juta kali dalam satu hari penayangannya.

Di media sosial, serial ini juga viral dan menjadi topik yang banyak diperbincangkan warganet seperti terlihat pada analisis Google Trends. “Layangan Putus” menjadi topik yang paling banyak dicari, mengalahkan pencarian untuk tayangan-tayangan lainnya. Tagar dan percakapan tentang “Layangan Putus”, Aris, Kinan dan Lydia sempat merajai daftar trending topik di berbagai media sosial.

Yang menarik, scene kemarahan Kinan yang mengetahui Aris membawa Lydia ke Cappadocia dengan cepat menyebar menjadi meme dan parodi di banyak platform. Scene ini sangat ikonik dan mampu memicu kreativitas masyarakat untuk menjadikannya konten-konten hiburan hingga promosi. (jawapos-red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan