Pengamat Politik Sebut Kasus Arteria Dahlan bisa Berdampak pada Suara Pemilu di Jabar

BANDUNG – Pengamat Politik, Asep Warlan mengatakan pernyataan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi III Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan yang telah menyakiti masyarakat Sunda, dapat menurunkan suara di Provinsi Jawa Barat.

Meskipun Arteria Dahlan telah meminta maaf kepada publik atas perkataannya yang meminta Jaksa Agung untuk memecat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) karena telah menggunakan bahasa Sunda dalam rapat kerja, Asep menyebut hal tersebut tidak berdampak sama sekali.

“Secara etika itu tidak cukup dengan meminta maaf, karena Arteria Dahlan sebagai anggota Dewan. Harusnya itu dilakukan pemberhentian secara tidak hormat,” ujarnya saat dihubungi Jabar Ekspres, Jumat (21/1).

Asep menuturkan, jika PDIP tidak mengambil sikap dengan melakukan pemberhentian sebagai anggota Dewan, akan berdampak pada pemilihan suara di Jabar pada Pemilihan Umum (Pemilu) nanti.

“Bisa jadi (suara di Jabar kurang, Red). Kecuali beda lagi ceritanya kalau PDIP langsung memberikan respon sangat pro kepada masyarakat Sunda khususnya dengan cara memberhentikan dia sebagai Anggota Dewan,” katanya.

“Dan itu mungkin bisa sedikit menjadi obat kepada masyarakat khususnya Sunda, bahwa PDIP betul-betul komitmen kepada perlindungan budaya khususnya bahasa,” sambungnya.

Dia menambahkan, jika PDIP tidak mengambil langkah tersebut, penurunan suara di Jabar bisa terjadi sangat signifikan.

“K alau menurut saya yang penting untuk segera direspon oleh pimpinan di PDIP. Jadi sebelum Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) bertindak, itu harus sudah diberhentikan, dan itu sangat keren pastinya dan itu bisa mengobati kekecewaan Arteria yang hanya sekedar minta maaf kepada publik,” ucapnya.

Selain itu, Asep menyebut, dengan merosotnya suara PDIP di Jawa Barat, bisa menguntungkan bagi partai pesaing pada Pemilu nanti.

“Itu bisa jadi, bahkan beberapa daerah yang masih kuat PDIP nya itu akan mengalami penurunan suara dan dapat dimanfaatkan oleh partai lain,” imbuhnya.

Asep berujar sanksi yang pantas didapatkan oleh Arteria Dahlan, adalah pemberhentian sebagai anggota Dewan.

“Menurut saya, sikap dia itu sangat tidak logis dan tidak wajar, dia meminta kepada jaksa agung untuk memecat Kajati yang berbicara bahasa Sunda, bukan soal kinerja atau perbuatan tercela, ini malah yang berbicara bahasa Sunda malah diminta diberhentikan, itu kan fatal,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan