Dosis Vaksin Anak sama dengan Dewasa, Namun Ini yang Membedakan

SUMEDANG – Vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun cukup jadi perhatian oleh orang tua, sebab dikhawatirkan dosis vaksin untuk anak yang diberikan sama dengan takaran orang dewasa.

Berbagai opini di lapangan mencuat karena orang tua khawatir sang buah hatinya mendapat vaksin yang tak sesuai dosis untuk anak dan bisa berpengaruh pada kesehatan.

Puskesmas dengan Tempat Perawatan (DTP) Tanjungsari di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang dalam pelaksanaan vaksin anak sempat ditanya mengenai dosis oleh salah satu orang tua.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Puskesmas DTP Tanjungsari,  dr. Cepy Tricahyadi. Dia berujar, ada salah satu orang tua siswa SD yang menanyakan takaran dosis untuk vaksin anak.

“Ibunya bertanya, ini vaksin buat anak kenapa sama dengan yang diberikan kepada orang dewasa,” kata Cepy kepada Jabar Ekspres saat ditemui di Puskesmas DTP Tanjungsari, Kamis (20/1).

“Tapi yang dimaksud bukan jenis vaksin kayak Siovac atau Astrazeneca, tapi takaran dosisnya sama-sama setengah cc (0,5 mililiter),” tambahnya.

Oleh sebab itu, Cepy menjelaskan, untuk vaksin baik yang disuntikkan kepada orang dewasa atau anak-anak memiliki dosis yang sama.

“Vaksin dilakukan dua kali atau dua dosis dengan interval 2 Minggu, masing-masing dosis 0,5 mili. Itu untuk usia 18 sampai 59 tahun,” ujar Cepy.

“Untuk lansia usia 60 tahun ke atas, dua dosisnya dengan interval 4 Minggu. Masing-masing dosis sama kayak dewasa, 0,5 mili,” sambungnya.

Sementara itu, Cepy menerangkan, untuk anak-anak dosis vaksin yang diberikan pun sama yaitu setengah cc atau 0,5 mililiter.

Kendati demikian, Cepy menyebut yang menjadi perbedaan vaksin anak dengan dewasa ada pada takaran terlarutnya.

“Kalau untuk dewasa itu 5 mikro gram dalam setengah cc (0,5 mililiter) takaran terlarutnya. Sementara kalau untuk anak-anak itu takarannya 0,3 mikro gram dalam setengah cc. Jadi jumlah terlarutnya yang berbeda,” ungkapnya.

Cepy menuturkan, dalam pelaksanaan vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun, meskipun para orang tua khawatir, namun percayakan kepada tenaga kesehatan.

“Karena itu sudah diteliti dan diperhitungkan dulu, jadi sederhananya sudah ada takaran. (mg5/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan