Aljazair, Sang Juara Bertahan Piala Afrika yang Sedang Ketar-ketir

GELARAN Piala Afrika 2021 kali ini seolah menjadi ajang perpeloncoan bagi sang juara bertahan sebelumnya, yaitu tim nasional (timnas) Aljazair.

Pasalnya, dari dua laga dalam fase grup Piala Afrika 2021, Aljazair yang diperkuat Riyad Mahrez itu cuma baru mengemas 1 poin saja. Wajar apabila Aljazair berada di situasi pelik juga ketar-ketir.

Dilansir dari Jawa Pos timnas berjuluk The Desert Warriors alias Pejuang Gurun itu pun mengendap sebagai juru kunci grup E di bawah Pantai Gading, Guinea Khatulistiwa, dan Sierra Leone.

Adapun peluang Aljazair untuk lolos ke fase knockout boleh dibilang kritis karena lawan pada matchday pemungkas malam nanti adalah Pantai Gading (siaran langsung beIN Sports 1 pukul 23.00 WIB).

Selain tuntutan mengalahkan Pantai Gading dengan margin aman setidaknya dua gol, Aljazair perlu berharap Sierra Leone versus Guinea Khatulistiwa berakhir seri.

Di sisi lain, Pantai Gading yang belum aman lolos ke 16 besar tentu tidak akan bermain santai.

”Jujur, kami berada dalam situasi yang sangat sulit. Bola seolah tidak ingin masuk (ke gawang lawan dalam dua laga fase grup sebelumnya, Red),” papar pelatih Aljazair Djamel Belmadi seperti dilansir BBC Sport.

”Kami harus melakukan segalanya (untuk lolos, Red),” tandasnya.

Padahal, Aljazair diperkuat para pemain terbaiknya. Selain itu, performa Pejuang Gurun dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika meyakinkan (4 kali menang dan 2 kali seri).

Itu membuat Aljazair lolos ke putaran ketiga atau menjadi satu di antara sepuluh tim yang akan memperebutkan lima tiket ke putaran final Piala Dunia di Qatar akhir tahun ini.

Hingga kemarin, Piala Afrika sudah memunculkan kejutan dengan tersingkirnya Ghana di fase grup. Juara empat kali Piala Afrika itu secara tragis finis sebagai juru kunci di grup C.

Dalam matchday pemungkas kemarin (19/1), timnas berjuluk Bintang Hitam itu dibuat bertekuk lutut 2-3 oleh tim debutan Komoro.

Buruknya persiapan Ghana disebut sebagai alasannya. Tim asuhan Milovan Rajevac itu juga tidak pernah menang dalam uji coba sebelum Piala Afrika.

Gagal di fase grup merupakan capaian terburuk Bintang Hitam sejak Piala Afrika 2006. (jp/zar)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan