Dedi Mulyadi Mengamuk kepada Sopir Truk, Ini Penyebabnya

SUBANG – Jalan provinsi di Kabupaten Subang menjadi kotor serta licin akibat tanah galian berceceran dari truk pengangkut. Melihat hal itu Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi kesal.

“Awalnya saya mendapat laporan, warga merasa terganggu karena jalan raya menjadi kotor oleh tanah galian,” ujar Dedi Mulyadi melalui sambungan telepon, di Subang, Senin (17/1).

Mendengar hal tersebut Dedi Mulyadi langsung melakukan penelusuran ke areal Perkebunan Jalupang milik PTPN VIII.

Dia mendapati jalan perkebunan rusak karena dilewati sejumlah truk pengangkut tanah. Bahkan, jalan yang rusak parah membuat mobil minibus tak bisa lewat. Jalan tersebut hanya bisa dilalui oleh truk.

Dedi kemudian menemukan satu truk yang sedang terparkir di pinggir jalan. Dia menyampaikan agar sopir truk bisa lebih peka dengan membersihkan ban dan bagian truk lainnya sebelum masuk ke jalan raya.

“Ini ban kotor masuk ke jalan, tanah berserakan, hujan sedikit pengendara motor bisa jatuh. Belum lagi kalau tanah mengering, itu bisa menyebabkan debu,” kata Dedi kepada sopir truk.

Tak jauh dari situ, Dedi menemukan warung yang selama ini digunakan sebagai tempat pungutan liar setiap truk lewat.

Di tempat ini Dedi bertemu beberapa orang pria yang mengaku warga setempat. Dari pengakuan pria tersebut, setiap truk yang lewat membayar Rp10 ribu.

“Dasarnya apa minta Rp 10 ribu? Buat apa? Kalau bapak bilang itu uang untuk warga, buktinya tadi warga protes minta tolong ke saya. Kalau tidak ada dasarnya saya akan lapor ke polres bahwa ini pungutan liar. Pokoknya, kalau ini masih kotor besok mobil saya palangin (parkir melintang) di sini,” tegasnya.

Selain itu, Dedi sempat meminta penjelasan Manajer Perkebunan Jalupang Yudi Mulyadi melalui sambungan telepon.

Dia menanyakan asal usul tanah yang diangkut diduga berasal dari perkebunan. Dia meminta penjelasan apakah ada kerja sama yang jelas antara perkebunan dan pihak pengangkut tanah.

Karena truk tersebut melintas di areal perkebunan hingga menyebabkan kerusakan jalan. Dedi juga menyampaikan keluhan warga terkait tanah yang berceceran di jalan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan