Pelatihan Pramuka Memakan 18 Korban, Ini Klarifikasi Kepala Sekolah

CIAMIS – Pelatihan pramuka yang menimbulkan 18 korban lebam di SMA Negeri 1 Ciamis sempat menjadi perbincangan publik, pasalnya orang tua para korban tidak terima dan melaporkan hal tersebut ke Polisi.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ciamis Slamet Buntara mengklarifikasi hal tersebut.

Dia menjelaskan, pihak sekolah telah berusaha bertanggung jawab pada permasalahan perpeloncoan yang terjadi pada saat kegiatan ekstrakurikuler Pramuka tersebut.

Slamet menambahkan, bentuk pertanggungjawaban yang diberika pihak sekolah berupa pengobatan dan pemulihan trauma, serta bekerja sama dengan advokasi anak di Ciamis.

Menurut Slamet, pasca kejadian itu proses belajar mengajar di sekolah sama sekali tidak terganggu, bahkan berjalan dengan baik dan lancar dengan selalu mematuhi protokol kesehatan baik di kalangan siswa, maupun tenaga pengajar.

Berdasarkan informasi, pada 7 Januari 2022 di grup pramuka salah satu SMA di Ciamis menggelar pelatihan di salah satu kediaman senior.

Dalam kegiatan tersebut, para senior Pramuka mengajak juniornya untuk ikut dalam pelatihan dengan dasar memperlihatkan kekuatan.

Dari 50 peserta yang ikut, terdapat 18 peserta atau junior yang menderita luka lebam. Hal ini membuat orang tua korban tidak terima.

Pada 11 Januari 2022, orang tua melakukan konsultasi ke Polres Ciamis dan langsung melaporkan kejadian tersebut.

Sementara, pada kesempatan melakukan kunjungan kerja ke Ciamis, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum didampingi Kepala Sekolah SMAN 1 Ciamis dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII juga menjenguk salah seorang korban.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan