JAKARTA – Menghadapi Pilpres 2024 nanti Partai Golkar sebetulnya memiliki modal besar untuk meraih kemenangan pemilu nanti.
Manajer Kampanye Indikator Politik Indonesia Budiman mengatakan, sejauh ini beberapa kader Partai Golkar menempati posisi strategis dengan Jabatan Menteri.
Ditambah lagi, kinerja Menteri Koordinator Bidan Ekonomi Airlangga Hartarto memiliki kinerja sangat baik dalam mengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
‘’Disini peran Pak Airlangga Hartarto menjadi sangat penting,’’kata Budiman dalam kepada wartawan, Minggu, (15/1)
Selain itu, kader Partai Golkar lainnya yang jadi lokomotif pembangunan di Kabinet Indonesia maju seperti Agus Gumiwang Kartasasmita dan Zainudin Amali harus mampu mengambil peran dan berkolaborasi.
Budiman menilai, jika mengacu hasil survei, terdapat tren positif opini publik terhadap perbaikan ekonomi. Lokomotif perbaikan ekonomi ini adalah kerja Airlangga Hartarto.
Akan tetapi Kinerja Airlangga belum berdampak besar terhadap elektabilitas partai Golkar.
Untuk itu, pada Pemilu 2024 Partai Gokkar harus memanfaatkan momentum kebangkitan untuk meraih kemenangan pada Pilpres Nanti.
‘’Potensi Golkar memenangi pemilu terbuka lebar,’’cetus Budiman.
Lebih lanjut dia mengatakan, jika melihat fakta sejarah Partai Gokkar pernah meraih kemenangan pada 2004.
Dengan begitu, pada pemilu 2024 Golkar harus mampu bangkit dan bisa meraih kembali kemenangan itu.
“Pernah unggul, saya kira sekarang momentum (Golkar) menang 2024. Dua dekade pasca itu, Golkar pernah meraih kemenangan di pentas politik nasional,” kata Budiman.
Budiman menambahkan, proyeksi ini sebetulnya sudah juga ditegaskan Ketua Umum Airlangga Hartarto bahwa dekade keenam partai Golkar momentum memenangkan pemilu.
Jika momentum ini dimanfaatkan dengan baik oleh para Kader Partai Golkar kemangan dalam Pemilu 2024 nanti bukan isapan jempol.
Kader Partai Golkar harus memanfaatkan momentum keberhasilan Kinerja Airlangga Hartarto dan petinggi lainya yang duduk di Kabinet.
“Saya melihat belum maksimal, yang kerja pak Airlangga Hartarto, tapi yang mendapat keuntungan pihak atau partai lain, dan secara khusus tentu Presiden Jokowi,” urainya.
Disinggung mengenai hasil survei Indikator Politik Indonesia terbaru, popularitas Airlangga Hartarto menempati urutan ketiga, hal ini menujukan adanya tren kenaikan.