Masih Maraknya Jual Beli Vaksin via Online

Anggota LaporCovid-19 Amanda Tan melaporkan adanya jual beli vaksin di marketplace

JAKARTA – Membaiknya situasi pandemi membuat kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas diperluas. Setelah jenjang pendidikan dasar dan menengah, jenjang pendidikan tinggi menyiapkan hal serupa. Termasuk PTM dengan kuota 100 persen.

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen dievaluasi hingga pelaksanaan vaksinasi anak telah merata. Apalagi, saat ini ada ancaman varian baru virus Covid-19, yakni Omicron.

”Kami meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah mempertimbangkan masukan sejumlah ahli yang keberatan dengan pelaksanaan PTM 100 persen mengingat Omicron sedang merebak,” katanya, pada Selasa (4/1)

Puan menekankan pentingnya kehati-hatian pemangku kebijakan terkait persoalan PTM. Pemerintah juga diminta memperhatikan laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyebut masih banyak pelanggaran protokol kesehatan di sekolah. Termasuk guru yang tidak memakai masker saat berinteraksi dengan anak.

Pada bagian lain, LaporCovid-19 membeberkan adanya laporan warga terkait penjualan vaksin Covid-19. Penjualan dilakukan melalui marketplace dan dihargai Rp700.000. Hal itu diutarakan anggota LaporCovid-19 Amanda Tan pada diskusi virtual Koalisi Masyarakat Sipil untuk Akses Keadilan Kesehatan kemarin.

Laporan tersebut diterima LaporCovid-19 pada 13 Desember. ”Ketika kami telusuri, memang ada transaksi jual beli vaksin,” kata Amanda. Bahkan, spek vaksin yang ditawarkan ditulis dengan detail. Vaksin yang dijual itu, menurut dia, merupakan vaksin untuk skema gotong royong.

Tim LaporCovid-19 telah melaporkan kejadian tersebut kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Namun, menurut Amanda, tak ada respons dari kementerian yang dipimpin Budi Gunadi Sadikin atas kasus jual beli vaksin. Bahkan, aduan tersebut dicap hoaks oleh Kemenkominfo. (jawapos-red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan