JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan akan adanya badai tropis atau siklon tropis pada saat perayaan natal di sebagian wilayah di Indoneisa.
Badai tersebut berpotensi pada terjadinya hujan lebat, petir, angin kencang, puting beliung hingga naiknya gelombang air laut.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bibit siklon tropis berpotensi terbentuk di perairan Arafura dan Laut Timor saat rangkaian perayaan Natal 2021.
“Yang perlu dipertegas pada tanggal 24 Desember 2021 adalah malam Natal. Ada indikator merah di wilayah Laut Arafura dengan intensitas hujan 65-100 milimeter dalam 24 jam, artinya sangat lebat,” kata Dwikorita Karnawati melalui konferensi pers yang diikuti dari YouTube BMKG, Rabu.
Dwikorita mengatakan Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) terus melakukan pemantauan potensi terjadinya bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada kondisi cuaca hujan lebat dan gelombang laut yang signifikan di wilayah Indonesia dalam periode sepekan ke depan.
Jakarta TCWC mengidentifikasi suspek area potensi bibit siklon tropis di sekitar perbatasan wilayah laut Timor dan Arafura atau sekitar perairan selatan Kepulauan Tanimbar (Saumlaki) dalam periode dua hari ke depan.
“Suspect area tersebut mempunyai kecenderungan bergerak ke arah selatan hingga barat daya menuju wilayah perairan utara Australia. Dalam 72 jam suspek area diperkirakan menguat cukup signifikan terutama di hari Sabtu (25/12) dan Minggu (26/12),” katanya.
Terkait situasi itu, BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang hingga lebat di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku dalam tiga hari ke depan.
Potensi angin kencang diprakirakan melanda Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Potensi tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter di Laut Seram, Perairan Kaimana, Perairan Kepulauan Aru, Perairan Kepulauan Sermata hingga Tanimbar, Perairan Amamapare – Agats bagian utara, dan Laut Arafura.
Potensi tinggi gelombang 2,5 hingga 4,0 meter di Laut Flores bagian timur, Perairan selatan Baubau hingga Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, perairan selatan Pulau Buru – Pulau Seram, Perairan Kepulauan Kai dan Perairan Fakfak.
Dalam agenda yang sama, Kepala Pelaksana BPBD NTT Ambrosius Kodo mengatakan pihaknya akan mengeluarkan peringatan dini secara berkala setiap tiga jam sekali kepada warga serta stakeholder terkait.