FLORES – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Selayar memberikan laporan mengenai dampak kerusakan akibat gempa bumi magnitudo 7,4 di Laut Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (14/12).
Kerusakan terjadi pada 504 unit rumah, dan tujuh orang dilaporkan terluka di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
”Informasi terbaru, ada tiga luka ringan, dua luka berat di Kecamatan Pasilambena; dua orang luka ringan di Kecamatan Pasimarannu. Total tujuh korban. Satu luka berat patah lengan dan satu orang kondisi koma dirujuk ke Kota Selayar karena tertimpa material bangunan,” ujar Kepala BPBD Selayar Ahmad Ansar seperti dilansir dari Antara.
Salah satu korban mengalami koma, bernama Syarif Kamba, warga dari Pulau Madu, Kecamatan Pasilambena. Saat ini, korban dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Selayar untuk mendapat penanganan medis.
Data sementara yang dikumpulkan, tercatat sebanyak 46 unit rumah mengalami rusak berat di Pasilambena. Namun belum termasuk data di Desa Garopa dan Garopa Raya karena akses komunikasi masih terputus akibat dampak getaran gempa.
”Rumah warga yang mengalami kerusakan berat di Kecamatan Pasimarannu 232 unit, sisanya rusak ringan. Total keseluruhan sementara sebanyak 504 unit rumah,” ujar Ahmad Ansar.
Data laporan sementara dari BPBD Selayar, terdapat dua kecamatan terdampak paling parah yakni Kecamatan Pasilambena dan Pasimarannu. Jumlah warga terdampak di Kecamatan Pasarimarannu sebanyak 3.353 Kepala Keluarga (KK) dan di Kecamatan Pasilambena sebanyak 2.158 KK dengan total 5.511 KK.
”Jumlah data pengungsi dampak pascagempa bumi tercatat 47 titik di dua kecamatan tersebut. Di Kecamatan Pasimarannu ada 17 titik pengungsian dengan jumlah pengungsi sebanyak 3.900 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Pasilambena ada 30 titik pengungsian, namun belum ada data pasti jumlah pengungsi dari total jumlah penduduk secara administratif di kecamatan tersebut sebanyak delapan ribuan jiwa,” ucap Ahmad Ansar.
Sebelumnya, Pelaksanaan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menuturkan, gempa tersebut terdampak di empat kecamatan. Yakni Kecamatan Takabonerate, Pasilambena, Pasimarannu, dan Kecamatan Passimasunggu.
Namun hanya Kecamatan Pasilambena dan Pasimarannu yang paling parah karena lokasi kecamatan itu terdekat dari pusat gempa. Gubernur telah menginstruksikan segera mendirikan dapur umum yang menjadi salah satu bantuan yang paling penting untuk memenuhi kebutuhan makan dan logistik masyarakat terdampak.