Dynamic Governance

Dikaitkan dengan thinking again (mengkaji ulang), salah satu contohnya dalam hal Standar Nasional Perpustakaan. Sertifikasi Standar Nasional Perpustakaan (SNP) bertujuan agar penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan di Indonesia sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Berdasarkan data di Perpustakaan Nasional RI tahun 2020, jumlah perpustakaan sebanyak 253.809 lembaga perpustakaan.  Adapun temuan survei tahun 2020, menunjukan bahwa jumlah perpustakaan yang dipersepsikan ber-SNP secara nasional hanya sebanyak 34.477 perpustakaan.

Masih banyaknya perpustakaan yang dipersepsikan belum ber-SNP, maka perlu mengkaji ulang Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI berkaitan dengan penerapan Standar Nasional Perpustakaan. Kajian perlu dilaksanakan, mungkin dari 6 aspek Standar Nasional Perpustakaan (standar koleksi, standar sarana dan prasarana, standar pelayanan, standar tenaga, standar penyelenggaraan, dan standar pengelolaan) ini ada salah satu standar yang sangat memberatkan bagi lembaga perpustakaan.

Untuk itu, Perpustakaan Nasional RI perlu merespon keluhan dan keinginan dari lembaga perpustakaan dalam hal keringanan persyaratan untuk memperoleh Sertifikat Akreditasi Perpustakaan. Harapan ke depan, dengan adanya penyederhanaan persyaratan memperoleh Sertifikat Akreditasi Perpustakaan akan semakin banyak lembaga perpustakaan yang mengajukan permohonan penilaian akreditasi perpustakaan. Sehingga target 253.809 perpustakaan yang memperoleh Sertifikat Akreditasi Perpustakaan akan tercapai.

Ketiga, thinking across (belajar dari pengalaman negara/organisasi lain), dalam arti  dengan belajar dari pengalaman dan pemikiran orang lain dalam mengelola sebuah negara atau pemerintahan akan didapat ide-ide dan pemikiran segar dalam melakukan inovasi bagi perbaikan kebijakan, strategi, dan program bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam hal thinking across (belajar dari pengalaman negara/organisasi lain), yang masih menjadi permasalahan di Indonesia adalah masih rendahnya Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM), dan tingkat kegemaran membaca. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional RI tahun 2020, IPLM Indonesia baru mencapai 12,9 point. Untuk tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia, berdasarkan hasil survei Perpustakaan Nasional RI tahun 2020 baru mencapai 55,74 point (kategori sedang).

Masih rendahnya pencapaian IPLM dan tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia, perlu meniru upaya-upaya dan juga inovasi yang telah dilakukan oleh negara-negara maju dalam pembudayaan kegemaran membaca dan literasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan