Armada Tidak Layak Jalan, Disdamkar KBB Ajukan 5 Unit Kendaraan Baru

BANDUNG BARAT – Kendaraan armada operasional pemadam kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kabupaten Bandung Barat (KBB) kondisinya tidak layak jalan.

Kepala Disdamkar KBB, Meidi mengatakan dari total enam unit kendaraan yang terdapat di Disdamkar, tiga di antaranya tidak layak jalan sehingga kurang dipergunakan saat terjadi kondisi darurat.

“Sekarang ini kami punya enam unit armada dan tersebar di empat pos, di Lembang, Cililin, Cikalongwetan, dan Mako Damkar KBB di Kota Baru Parahyangan, tapi tiga kendaraan sudah tidak layak jalan,” ujarnya, Kamis (9/12).

Terkait hal itu Disdamkar KBB sudah mengusulkan penambahan armada baru dan berharap dapat terealisasi tahun depan. Sebanyak lima unit kendaraan diusukan, terdiri dari dua unit fire truck, dua water supply, dan satu unit mobil komando, untuk ditempatkan di kantor Pemda dan pos wilayah.

Insya Allah tahun depan ada lima unit armada baru dari anggaran APBD senilai Rp8 miliar. Pengadaan itu sudah direncanakan tahun 2020, Namun baru terealisasi tahun 2022,” ungkapnya.

Meidi menambahkan, armada damkar yang baru didesain khusus serta memiliki fitur yang canggih serta memiliki berbagai kelengkapan yang tidak dimiliki mobil damkar KBB sebelumnya. Bahkan armada tersebut bisa jadi merupakan yang terbaik dan terlengkap dibandingkan armada damkar di seluruh Indonesia.

Lebih lanjut, Meidi menuturkan sudah mengajukan bantuan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berupa dua unit armada dan alat pelindung diri (APD), namun pengajuan tersebut telah batalkan.

“Rencananya bantuan tersebut akan diserahkan di akhir tahun ini. Namun karena APBD Provinsi Jabar mengalami defisit, jadinya pengajuan tersebut dicoret,” tuturnya.

“Kami menyayangkan tidak jadinya bantuan dari provinsi, tapi bisa dimakluminya juga karena kondisi keuangan daerah yang terimbas Covid-19,” tambahnya.

Terdapat tambahan lima unit armada truk damkar untuk Disdamkar KBB, maka total armada menjadi 11 unit. Namun apabila bicara ideal, maka jumlah armada tersebut masih kurang mengingat luas wilayah KBB yang cukup luas.

Kemudian di kantor Pemda juga belum terdapat armada damkar yang standby untuk antisipasi kebakaran.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan