Balai Bahasa Jabar Terjemahkan Puluhan Karya Sastra Daerah

BANDUNGBalai Bahasa Jawa Barat (Jabar) menggelar kegiatan Diseminasi Hasil Penerjemahan Karya Sastra Daerah, di FOX Harris Hotel, Jalan Jawa No 3, Kota Bandung, Rabu (24/11). Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menyamakan persepsi hasil penerjemahan terhadap karya sastra daerah.

Kepala Balai Bahasa Jabar Dr. Syarifuddin, M.Hum, mengatakan bahwa penerjemahan tersebut dilakukan untuk karya sastra yang ada di Jabar. Kata dia, karya sastra tersebut ditulis pengarang yang ada di Jabar.

“Yang diterjemahkannya itu karya-karya sastra berbahasa daerah yang ada di provinsi Jawa Barat ini. Nah semua hasil karya itu memang ditulis oleh para pengarang yang ada di jawa barat, yang menggunakan bahasa daerah,” ujar Syarifuddin kepada Jabar Ekspres, Rabu (24/11).

Pihaknya menjelaskan bahwa penerjemahan tersebut dilakukan sebagai bahan bacaan. Menurutnya bukan hanya di Jabar, tapi bisa di seluruh Indonesia.

“Diterjemahan ini ke depannya akan dijadikan sebagai bahan bacaan. Bukan hanya sasarannya hanya di jawa barat, namun ini akan didistribusikan, atau sasarannya itu di masyarakat Indonesia secara luas,” jelasnya.

Syarifuddin menjelaskan bahwa pada tahun 2021 sudah melakukan penerjemahan terhadap karya sastra sebanyak 30 produk. Kata dia, sasaran dari penerjemahan tersebut adalah siswa Sekolah Dasar (SD) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

“Alhamdulillah 30 produk pada tahun ini, di tahun 2022 nanti insyaAllah ada 25 produk. Dengan sasaran yang mengerucut ke pendidikan dasar, terutama SD, dan PAUD,” ujar Syarifuddin kepada Jabar Ekspres.

Pihaknya juga mengaku dari karya sastra tersebut dihasilkan dari hampir seluruh daerah yang ada di Jabar.

“Di daerah kita khusus karya sastra itu, ada hampir semua daerah yang ada di jawa barat terdapat karya sastra,” katanya.

Ia menuturkan bahwa acara tersebut digelar untuk menyamakan persepsi bagi para penerjemah yang ada di Jabar.

“Tujuan dari acara ini, acaranya itu adalah Diseminasi Hasil Penerjemahan, yang sudah dilakukan itu adalah untuk menyamakan persepsi hasil yang sudah dilakukan,” ucapnya.

“Kemarin sebelumnya sudah ada acara yang sama itu adalah bagaimana penyamaan persepsi untuk melakukan penerjemahan. Di sini lah kita akan berbicara hasil-hasil yang sudah dilakukan itu, hasil penerjemahan, apakah itu sudah sesuai dengan standart yang disepakati bersama dan lain sebagainya. Selain itu apakah ini sudah sesuai dengan apa yang diinginkan dari program penerjemahan ini,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan