Kodam III Siliwangi Kembali Razia Geng Motor, 18 Unit Motor Bodong, Narkoba, Miras dan Air Softgun Disita

BANDUNG – Untuk menekan angka kriminalitas dan membuat nyaman warga Kota Bandung tim gabungan Kodam III/Siliwangi kembali melakukan razia geng motor di titik-titik yang diduga tempat berkumpul para anggota geng motor itu.

Razia geng motor di wilayah Kota Bandung dilaksanakan bersama Pomdam III/Slw bersama Gartap II Bandung, Polrestabes Bandung, Kodim 0618/BS, Yon Arhanud 3 dan Satpol PP Kota Bandung, Sabtu (6/11/2021) malam.

Kapendam III/Slw Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto menuturkan, kegiatan Patroli dan razia gabungan merupakan penjabaran dari perintah pimpinan.

‘’Aparat penegak hukum agar bersinergi untuk meyakinkan masyarakat kota Bandung bahwa kehadiran aparat penegak hukum dapat  menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat kota Bandung,’’kata Arie dalam keterangannya, Minggu, (7/11).

Sementara itu, Dandenpom III/5 Bandung Letkol Cpm Harjono Pamungkas Putro menjelaskan, tujuan patroli dan razia ini untuk menciptakan rasa aman dan kondusif  bagi masyarakat di kota Bandung.

‘’Beberapa hari yang lalu di seputaran Gor Saparua  ada satu orang masyarakat menjadi korban penusukan yang diduga dilakukan oleh geng motor,’’ jelasnya.

Sasaran patroli dan razia yaitu kerumunan mayarakat maupun kerumunan pengendera sepeda motor.

Patroli dan razia kali ini berhasil mengamankan 18 unit sepeda motor berbagai jenis dan merk yang tidak dilengkapi surat-surat seperti STNK.

Selain itu lima botol miras, obat-obatan jenis Triheksyfemidyl dan satu pucuk Pistol Air Sofgun berikut magazen dan1 kotak peluru gotri serta 1 buah kunci Inggris.

‘’Semua barang bukti  diserahkan ke Polrestabes Bandung untuk proses lebih lanjut, ujarnya.

Pelaksanaan patroli melibatkan lebih kurang 74  personel gabungan Denpom III/5 Bandung, Pomdam III/Slw, Gartap II Bandung, Polrestabes Bandung, Kodim 0618/BS.

Sedangkan prajurit TNI dari Yon Arhanud, Deniteldam III/Slw dan Satpol PP Kota Bandung diperbantukan dalam razia ini.

Sasaran patroli fokus di Seputaran Gor Saparua dan Taman Musik. Kegiatan tersebut akan terus dilakukan setiap hari terutama di akhir pekan.

‘’Pada akhir pekan ini selalu dimanfaatkan oleh kelompok geng motor untuk berkumpul hingga timbulkan aksi-aksi anarkhis seperti yang terjadi beberapa minggu lalu,’’pungkas Arie.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan