Sering Bertindak Indisipliner, Polisi Disarankan Ikut Pengajian Rutin

JAKARTA – Banyaknya tindakan indisipliner yang dilakukan anggota polisi perlu disikapi secara serius. Beberapa waktu lalu, sempat beredar kasus kekerasan yang dilakukan oleh polisi terhadap mahasiswa. Sempat ramai pula diberitakan polisi yang meniduri anak dari tahanan dengan iming-iming membebaskan ayahnya. Adanya kasus-kasus seperti ini perlu menjadi perhatian. Harapannya, perilaku serupa tidak terulang di kemudian hari.

Anggota Komisi III DPR RI Habib Aboebakar Al-Habsy pun turut memberikan saran agar peristiwa tersebut tak terjadi lagi. Ia menilai, ada dua langkah yang bisa dilakukan meminimalisir tindakan indisipliner anggota polisi.

“Pertama, dapat dilakukan pembinaan spiritualitas. Misalkan saja melalui pengajian rutin atau ceramah rohani. Melalui cara ini diharapkan akan bisa meningkatkan integritas dan kinerja personel,” kata Habib Aboebakar, Jumat (29/10).

Langkah kedua menurut dia, mengoptimalkan mekanisme pengawasan internal sehingga dapat meningkatkan kepatuhan personel terhadap prosedur dan aturan internal.

Dia menilai, melalui pengawasan internal, diharapkan akan bisa meningkatkan kedisiplinan anggota sehingga diyakini membuat kinerja Polri semakin baik.

“Kepatuhan terhadap prosedur dan kedisiplinan yang tinggi diyakini akan membuat kinerja Polri akan semakin lebih baik lagi,” ujarnya.

Sekjen PKS itu juga mendukung sikap tegas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mengingatkan bawahannya untuk bertugas sesuai aturan.

Menurut dia, sikap Kapolri tersebut dibutuhkan ketika banyak oknum anggota polisi yang bertindak negatif sehingga diperlukan kepemimpinan yang kuat agar meningkatkan kedisiplinan personel.

“Kami mendukung sikap tegas Kapolri dan memang itu yang dibutuhkan saat ini. Ketika banyak dinamika oknum anggota yang negatif, memang diperlukan kepemimpinan yang kuat agar meningkatkan kedisiplinan personel,” katanya.

Dia menilai, dengan pesan yang kuat dari Kapolri tersebut, setiap unit kerja dalam Polri diharapkan akan lebih mampu mengelola personelnya dengan baik sehingga akan dapat dihindarkan berbagai peluang tindakan indisipliner. (khf/fin)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan