Sampah Pasar Parakanmuncang Sumedang Kerap Menggunung, DLHK Ungkap Kendalanya

SUMEDANG – Persoalan sampah yang kerap menumpuk hingga timbulkan aroma tak sedap perlu jadi perhatian di setiap daerah termasuk wilayah Kabupaten Sumedang.

Seperti Tempat Pembuangan Sampah (TPS) pasar Parakanmuncang di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang yang tak jarang selalu menggunung hingga berserakan ke ruas jalan.

Keluhan dari para pedagang serta masyarakat sudah sering diungkapkan seperti tidak nyaman saat berkunjung ke pasar, aroma tak sedap, merusak pandangan karena tekesan kumuh hingga khawatir timbulkan penyakit.

Pihak pemerintah pun mengklaim sudah berupaya maksimal terkait pemecahan solusi sampah yang kerap menggunung di TPS pasar Parakanmuncang tersebut.

Namun pengurangan debit sampah di pasar Parakanmuncang tak semudah membalikkan telapak tangan.

Adapun kendala dalam pengurangan volume sampah di beberapa kecamatan adalah jarak lokasi pembuangan akhir yang menjadi hambatan bagi Pemerintah Kabupaten Sumedang.

“Permasalahan sampah kita (Kabupaten Sumedang) baru bisa pengurangan jumlah sampah,” kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Sekdis DLHK) Kabupaten Sumedang, Hermawan kepada Jabar Ekspres melalui panggilan telepon, Kamis (28/10).

Menurut Hermawan, sampah yang dihasilkan dari limbah rumah tangga saja sekiranya bisa mencapai 420 ton dalam kurun waktu satu hari.

“Sampah warga masyarakat itu rata-rata satu jiwa itu 0,3 kilo (tiga ons) per hari. Kalau penduduk Sumedang 1,2 jiwa totalnya sekitar 420 ton seharinya,” pungkas Hermawan.

Dalam pemaparannya, Hermawan menuturkan, jarak lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Kabupaten Sumedang membuat penyisiran sampah kurang maksimal.

“Sekarang itu yang mempengaruhi (kurang maksimalnya penyisiran sampah) karena jauh dari Cimanggung ke Cibereum,” imbuhnya.

“Jarak tempuh selama ini sangat mempengaruhi, jadi intensitas waktunya jadi kendala,” tutup Hermawan. (mg5/wan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan