Penyebab Bahasa Daerah Terancam Punah

JAKARTA – Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek, E. Aminudin Aziz mengatakan, bahwa terdapat beberapa tantangan besar dalam melindungi bahasa daerah. Pasalnya, kemampuan masyarakat dalam berbahasa daerah saat ini kian luntur.

“Sikap dari penutur di sejumlah daerah itu mengatakan buat apa berbahasa daerah lagi. Toh memang sudah tidak banyak digunakan,” kata Aziz dalam webinar Urgensi Pelestarian Bahasa daerah sebagai Kekayaan Bangsa dan Penyokong Bahasa Nasional, Kamis (28/10/2021).

Ironinya, kata Aziz, sejumlah penutur memprediksi jika bahasa daerah bakal tinggal kenangan. Atau, hanya sekadar untuk menghidupkan romantisme masa lalu.

Menurutnya, salah satu penyebab lunturnya bahasa daerah karena adanya migrasi masyarakat. Saat seseorang berpindah, mereka tak lagi menggunakan bahasa daerah.

“Dengan mobilitas itu kemudian bahasa daerah mati dengan sendirinya,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Aziz, terancam punahnya bahasa daerah disebabkan adanya perkawinan beda etnis. Hal itu akan berdampak pada penurunan bahasa daerah kepada anak.

“Akhirnya menimbulkan konflik apakah anak diajarkan dibesarkan dengan bahasa ibunya atau ayahnya atau yang lain,” terangnya.

Di sisi lain, dampak globalisasi yang mengarah ke monolingualisme juga berpengaruh terhadap memudarnya penggunaan bahasa daerah.

“Dengan adanya bahasa besar yang kuat secara politik dan ekonomi seperti bahasa inggris, ini melemahkan bahasa lainnya termasuk bahasa daerah,” pungkasnya. (Fin-red)

Tinggalkan Balasan