DPKP Depok Sebut Penerapan Prokes di SMPN 6 Belum Berjalan Maksimal

DEPOK – Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Kota Depok sejauh ini berjalan lancar. Sejak diberlakukan di awal Oktober lalu, sampai sekarang belum ada permasalahan serius yang dialami satuan pendidikan di Kota Depok.

Kendati begitu, pelaksanaan PTMT bukan tanpa masalah. Terbukti beberapa waktu lalu seorang pelajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 terkonfirmasi Covid-19 yang sempat membuat situasi menjadi serba tegang.

Meski tidak ada kasus baru setelah dilakukan pelacakan dan pemeriksaan gejala Covid-19 pada orang-orang yang diduga berkontak dengan pasien, kejadian itu tetap membuat sekolah perlu mengevaluasi penerapan protokol kesehatan (prokes).

Harus diakui, dalam penerapan prokes Covid-19 di setiap sekolah selama masa PTMT ini tidak semuanya berjalan seratus persen di lapangan.

Hal itu terbukti saat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok (DPKP) Kota Depok menemukan ada sekolah yang masih belum maksimal menjalankan prokes.

Kejadian itu berlangsung saat DPKP Depok melakukan monitoring kegiatan PTMT di SMP Negeri (SMPN) 6 Depok, Kota Depok pada Senin kemarin.

Evaluasi Prokes SMPN 6 Depok

Dalam kegiatan tersebut, DPKP menemukan beberapa kasus terkait kurangnya disiplin dalam menerapkan prokes di sekolah selama masa PTMT.

“Masih ada beberapa siswa terlihat tidak mengenakan masker. Selain itu, pada jalur masuk dan pulang siswa, hanya tersedia satu pintu yang mana dapat menyebabkan kerumunan,” kata Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Gandara Budiana.

Atas kejadian itu, pihaknya meminta agar sekolah harus disiplin dalam menjaga prokes. Sebab, jika ini dibiarkan dikhawatirkan muncul klaster baru sebaran Covid-19.

“Mudah-mudahan ke depan penerapan prokes lebih diperketat guna menghindari penyebaran Covid-19 di sekolah-sekolah,” paparnya.

Meski belum berjalan maksimal, Gandara mengaku pelaksanaan prokes di di SMPN 6 Depok, sudah cukup baik. Sekolah telah menyediakan berbagai fasilitas penunjang prokes seperti penyediaan tempat cuci tangan yang lengkap dengan sabun.

“Di lain sisi, sekolah juga rutin disemprot disinfektan dengan kondisi sirkulasi udara di tiap kelas yang sudah baik. Termasuk dilengkapi dengan pemasangan blower,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan