Lonjakan Covid-19 Intai Libur Nataru, Kapolri: Harus Waspada

JAKARTA – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengingatkan jajaran TNI-Polri dan seluruh “stakeholders” untuk mewaspadai potensi lonjakan kasus positif COVID-19 pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan melakukan pengawasan protokol kesehatan yang kuat.

Saat menghadiri kegiatan vaksinasi dan bakti sosial yang diselenggarakan Akabri 1990 di Gedung Jaga Nusantara 1 (JN1) Kelapa Dua, Tangerang Selatan, Selasa (26/10), Sigit menyebutkan, langkah antisipasi harus dipersiapkan untuk mencegah adanya potensi laju pertumbuhan COVID-19 di Indonesia setelah hari libur nasional.

“Karena kita akan menghadapi Nataru, kita tahu dengan pengendalian laju COVID-19 yang kita laksanakan, maka aktivitas masyarakat mulai dilonggarkan karena sudah dilakukan penurunan level di masing-masing PPKM. Namun demikian saya ingatkan kita tidak boleh lalai, abai dan harus waspada,” kata Sigit, dikutip dalam keterangan tertulis Divisi Humas Polri.

Jenderal bintang empat itu mengingatkan, meskipun angka COVID-19 Indonesia sudah mulai bisa dikendalikan, namun hal itu tak lantas membuat penanganan dan pengendalian pandemi menjadi tidak maksimal lagi ke depannya.

Sigit menegaskan, kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) harus tetap dilakukan meskipun laju pertumbuhan COVID-19 telah menurun. Apalagi, ketika menghadapi libur-libur panjang nantinya.

“Kuncinya bagaimana di tengah relaksasi dan kesempatan yang diberikan untuk aktivitas, prokes harus dilaksanakan secara ketat dan kuat,” ujarnya.

Menurut mantan Kabareskrim Polri itu, upaya antisipasi ini membutuhkan kedisiplinan dan kesadaran dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

“Untuk menjaga prokes karena kita lihat di beberapa wilayah saat ini sudah mulai kendor terutama penggunaan masker,” ujar Sigit menambahkan.

Sigit khawatir, bila masyarakat dan semua pihak yang terlibat tidak waspada dan hati-hati akan ada potensi meningkatnya kembali angka COVID-19 terutama saat libur Natal dan Tahun Baru mendatang.

Peningkatan tersebut bisa karena beberapa faktor, seperti meningkatnya mobilitas masyarakat.

“Ini kalau tak hati-hati kita hadapi Nataru akan ada potensi mobilitas yang tinggi, kerumunan dan ini berdampak kepada meningkatnya angka COVID-19. Karena di negara tetangga kita masih terjadi fluktuasi terhadap angka covid,” ucap Sigit.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan