Anggaran Insentif Ribuan Guru Ngaji, Pemda KBB Siapkan Rp3 Miliar

NGAMPRAH – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menyiapkan anggaran Rp3 miliar untuk uang insentif ribuan guru ngaji. Anggaran tersebut rencananya akan segera disalurkan kepada guru ngaji yang sudah terverifikasi.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengatakan, pos anggaran Rp3 miliar untuk uang insentif ribuan guru ngaji yang belum digunakan di APBD 2021 masih terdapat di perubahan APBD 2021.

“Di perubahan (APBD) ini sudah kami alokasikan, jadi tidak ada perubahan. Kemarin ada beberapa yang memang menanyakan,” kata Hengky kepada wartawan, Senin (25/10).

Dia menyebutkan, keterlambatan penyaluran uang insentif guru ngaji di Bandung Barat disebabkan oleh persoalan administrasi. Penyaluran uang insentif untuk ribuan guru ngaji itu mesti melalui proses verifikasi oleh MUI.

“Karena administrasi. Memang 10 ribu guru ngaji itu kan harus diverifikasi oleh MUI tingkat desa dan kecamatan. Setelah data lengkap, baru di perubahan ini baru bisa dicairkan,” katanya.

Ia menambahkan, Pemkab Bandung Barat pun menyalurkan dana hibah kepada MUI di tingkat desa dan kecamatan. Berbeda dengan insentif guru ngaji, hibah untuk MUI itu sudah mulai disalurkan.

Bantuan hibah ke MUI yang telah disalurkan itu ialah untuk MUI Bandung Barat sebesar Rp 350 juta, MUI tingkat kecamatan sebesar Rp 25 juta, MUI tingkat desa sebesar Rp15 juta dan untuk DKM Masjid Agung Ash-Shiddiq sebesar Rp 275 juta.

“Insentif guru ngaji itu, total dengan hibah ke MUI itu sebesar Rp 7 miliar. Untuk guru ngaji saja Rp 3 miliar. Nah, untuk termin pertama sudah dicairkan yang untuk MUI,” katanya.

Pihaknya juga menyerahkan uang kadeudeuh kepada santri yang meraih prestasi pada acara Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) tingkat Provinsi Jawa Barat. Uang kadeudeuh juga diberikan kepada pembina santri berprestasi.

Uang kadeudeuh itu diberikan kepada Fina Khafifah (Pesantren Baitul Izzah Lembang) yang menjadi Juara Terbaik 2 Cabang 500 Hadits Tanpa Sanad. Santri tersebut diberi uang kadeudeuh Rp 25 juta, sedangkan Ahmad Hidayatulloh yang jadi pembinanya diberi Rp 20 juta.

Uang kadeudeuh juga diberikan kepada M Yusuf Zaenudin Maulana (Pesantren Nurul Hidayah Bunder Cipongkor) sebesar R p15 juta, yang meraih Juara Terbaik 3 Cabang Tilawah Kanak-Kanak. Pembinanya, Ridwan Kamin diberi Rp 10 juta. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan