Banyak Orang Tua Larang Anaknya Vaksin Covid-19, Ngatiyana Minta Hal Ini

CIMAHI – Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi Ngatiyana memastikan vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini aman untuk anak berusia 12-17 tahun. Untuk itu, dirinya mengajak para orang tua agar memberikan izin untuk anak-anaknya agar mengikuti vaksinasi Covid-19.

Seperti diketahui, berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Cimahi, cakupan vaksinasi Covid-19 sudah mencapai 93 persen atau 19 ribu anak dari total 21 ribu sasaran. Artinya, masih ada 7 persen anak yang belum divaksin.

“Ada 1.600 lebih anak belum divaksin. Saya mohon orangtua agar ijinkan untuk keselamatan dan jaga imun daya tahan tubuh anak dari paparan covid-19,” imbuh Ngatiyana, Jumat (8/10/2021).

Menurut Ngatiyana, salah satu penyebab orangtua belum ijinkan anaknya divaksin Covid-19 karena berita hoax. Untuk itu, dirinya meminta masyarakat tak mudah percaya terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

“Enggak usah dengarkan suara lain atau berita hoax, hal itu tidak menguntungkan. Anak-anak kita semua semoga sehat seterusnya,” tegasnya.

Ngatiyana melanjutkan, vaksin Covid-19 tak hanya bermanfaat untuk kesehatan. Namun kini dipakai sebagai syarat berbagai kebutuhan termasuk pelayanan publik.

“Syarat vaksin digunakan juga untuk ke mal, pasar, tempat umum, pelayanan publik untuk mengurus apa saja. Makanya penting agar segera divaksin, bahkan ke depan bisa jadi syarat bisa sekolah,” tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono menambakan, dari ribuan siswa yang belum divaksin Covid-19, penyebab terbanyaknya memang belum mendapat izin dari orang tua.

“Sebagian besar siswa belum vaksin dengan alasan tidak mendapat ijin orang tua. Selain tentunya karena ada yang baru sembuh dari Covid-19 dan tidak lolos saat skrining,” ungkap Harjono.

Saat ini, terang Harjono, pihaknya mulai menyasar siswa SD yang berusia 12 tahun untuk dilakukan vaksinasi Covid-19 secara bertahap. Namun untuk datanya baru bisa terekap pekan depan. (fey)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan