JAKARTA – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menegaskan, bahwa perkembangan teknologi di masa pandemi covid-19 tetap tidak dapat menggantikan peran pendidik, guru maupun dosen, serta interaksi pembelajaran antara pelajar dan pengajar.
“Edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, dan kompetensi,” kata Zainut di Jakarta, Kamis (7/10/2021).
Menurut Zainut, konferensi pendidikan ini sangat penting dan strategis, untuk mendiskusikan sekaligus merumuskan eksistensi pendidikan.
“Paradigma berpikir tentang pendidikan dan pembelajaran, kurikulum, nilai dan tradisi yang melekat pada budaya bangsa jangan sampai terabaikan,” ujarnya.
Zainut menyebut, produk pendidikan harus mampu untuk menjawab kebutuhan masa depan kemanusiaan. Termasuk, tentang pendidikan Islam yang tidak semata-mata melakukan transfer of knowledge, tetapi juga transfer of value.
“Cara kita berinteraksi dalam pendidikan, desain kurikulum dan pembelajaran sampai pada bagaimana kita mengoptimalkan teknologi sebagai piranti penting mengembangkan pendidikan harus mengalami penyesuaian,” tuturnya.
Setiap individu, lanjut Zainut, dituntut mengembangkan kreativitas dan inovasinya dalam menggunakan teknologi bagi pengembangan dunia pendidikan. Sebab, pendidikan, bukan hanya transmisi pengetahuan, tetapi juga bagaimana memastikan pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik.
“Tantangan ini juga menjadi kesempatan bagi komunitas pendidikan, bagaimana penggunaan teknologi dapat membantu membawa mahasiswa dan pelajar menjadi kompeten di abad ke-21. Keterampilan yang paling penting pada abad ke-21 adalah self-directed learning atau pembelajar mandiri sebagai outcome dari ikhtiar pendidikan,” pungkasnya. (Fin.co.id)