Menkes Budi Inisiasi Health Passport untuk ASEAN

JAKARTA – Penanganan Covid-19 tidak boleh bersifat parsial. Harus ada sinergi antarnegara. Sebab, pandemi telah menjadi masalah global. Karena itu, kemarin (6/10) dalam acara Special Ministerial Conference for Asean Digital Public Health, beberapa menteri kesehatan ASEAN membeberkan strategi penanganan pandemi di negara masing-masing. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin membeberkan beberapa strategi penanganan Covid-19.

Di antaranya, menggiatkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Lalu, mempercepat deteksi dengan tracing, testing, dan treatment (3T). ”Jika ada kasus, orang yang kontak erat akan dites,” ucapnya.

Budi juga menyebut vaksinasi sebagai strategi Indonesia dalam penanganan pandemi. Saat ini vaksinasi telah mencapai dua juta suntikan sehari. Dengan angka tersebut, Indonesia menduduki peringkat kelima dunia sebagai negara yang paling banyak penyuntikan vaksin.

Selanjutnya adalah terapeutik. Namun, Budi menyatakan bahwa pemerintah memilih untuk melakukan tiga tindakan pencegahan daripada pengobatan. ”Ketersediaan tempat tidur dan ventilator adalah tindakan defensif,” ujarnya.

Selain itu, di hadapan beberapa menteri kesehatan ASEAN, Budi mengunggulkan aplikasi PeduliLindungi. ”Aplikasi ini untuk skrining,” katanya. Kondisi geografis menjadi salah satu tantangan dalam penanganan pandemi di Indonesia.

Karena itu, PeduliLindungi membantu untuk mengatasi kendala tersebut. Dia menargetkan seluruh penduduk Indonesia mengunduh aplikasi itu sehingga dapat membantu tracing risiko penularan Covid-19.

Budi juga mengungkapkan keinginan untuk menginisiasi dibentuknya standar kesehatan dan health passport di ASEAN. Alasannya, kebijakan kesehatan di tiap negara terkadang berbeda. Inisiasi standar kesehatan itu akan mempermudah masyarakat global. ”Bukan hanya soal traveling, tapi juga aktivitas lainnya,” ucapnya.

Chief Executive Temasek Foundation International Benedict Cheong pada acara yang sama mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan banyak pelajaran bagi seluruh pihak. Menurut dia, komunitas regional seperti ASEAN sangat perlu bersatu untuk berkolaborasi dan berbagi pengetahuan. ”Sehingga kita dapat merespons krisis kesehatan di masa depan dengan lebih baik,” ujarnya. (jawapos)

Tinggalkan Balasan