P2G: Digitalisasi Sekolah Bukan Jawaban Utama

JAKARTA – Di masa pandemi ini, pembelajaran relatif lebih bergantung kepada teknologi digital. Insiden WhatsApp (WA) yang down pada Senin (4/10) malam pun menjadi momok tersendiri bagi dunia pendidikan Tanah Air karena banyak anak yang bergantung pada platform tersebut. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi terganggu.

Menurut Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zaenatul Haeri, kendala ini terjadi bagi wilayah yang memiliki akses listrik dan internet. Namun, bagaimana daerah yang tidak memilikinya?

Upaya digitalisasi sekolah pun dinilai bukan jawaban dari permasalahan tersebut. Dari ini, yang akan terlihat adalah semakin lebarnya kesenjangan wilayah yang memiliki dan minim akses.

“Dengan kondisi listrik dan sinyal yang masih belum merata di berbagai daerah, digitalisasi sekolah bukan jawaban utama,” terangnya kepada JawaPos.com, Selasa (5/10).

Oleh sebab itu, pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak harus selalu daring, seperti menggunakan WA. Kata dia Kemendikbudristek bisa memaksimalkan PJJ luring melalui TVRI, Radio Edukasi atau TV edukasi.

“Kemudian terus mengembangkan teknologi lokal, yang bisa digunakan untuk membantu pembelajaran. Sejatinya teknologi pendidikan adalah setiap alat yang bisa dipakai dalam membantu pembelajaran,” tambahnya.

Jadi, sebaiknya ada alternatif lain dalam pembelajaran di masa pandemi. “Penggunaan intensif pada satu platform pembelajaran membuat guru tidak memiliki alternatif jika platform tersebut bermasalah dan terputus jaringannya,” tandas Iman. (jawapos)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan