NGAMPRAH – Tak hanya pengunjung yang datang ke objek wisata saja, namun penggunaan aplikasi PeduliLindungi di Kabupaten Bandung Barat bakal diperluas hingga ke sektor pasar tradisional.
Saat ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bandung Barat tengah menggodok rencana tersebut merujuk instruksi dari Kementerian Perdagangan yang telah meminta agar semua kabupaten/kota menerapkan aplikasi PeduliLindungi di pasar yang ada di wilayahnya masing-masing.
Sayangnya rencana tersebut dinilai sulit diterapkan terlebih di pasar tradisional. Alasannya karena pintu masuk ke sejumlah pasar tradisional di Bandung Barat sangat banyak, tak seperti di objek wisata ataupun di mal.
“Kalau di pasar tradisional itu pintu masuk dan jalannya banyak. Beda dengan toko modern yang hanya satu pintu, jadi aplikasi PeduliLindungi tinggal scan (barcode) di situ (pintu masuk),” ungkap Kepala Bidang Perdagangan pada Disperindag KBB, Asep M Azhar, kepada wartawan, Senin (4/10).
Kekhawatiran lainnya yakni antrean pengunjung yang hendak masuk ke pasar bakal menimbulkan kerumunan. Mengingat mobilitas pengunjung pasar di Bandung Barat setiap harinya sangat banyak.
“Kendala keduanya agak sulit juga untuk mengatur jaga jarak. Tapi sekarang kami tetap melakukan pendekatan kepada para pengelola pasar untuk rencana tersebut biar tetap terlaksana,” terangnya.
Namun penerapan aplikasi PeduliLindungi ini sudah ditunjang dengan banyaknya pedagang di pasar yang sudah menjalani vaksinasi. Hingga saat ini, vaksinasi pedagang di KBB sudah mencapai 75 persen.
“Jadi untuk Aplikasi PeduliLindungi, Insya Allah akan diterapkan secepatnya. Tapi, saat ini kami masuk merancang teknisnya dulu seperti apa,” katanya.
Pihaknya akan melakukan rapat dengan pengelola pasar tradisional untuk membahas teknis penerapan Aplikasi PeduliLindungi tersebut.
“Insya Allah itu akan diterapkan karena saat ini sudah banyak pelonggaran kegiatan masyarakat tapi kita matangkan dulu rencananya dengan rapat dengan pihak terkait,” bebernya.
Aplikasi PeduliLindungi ini rencananya akan diterapkan di pasar yang dikelola Pemkab Bandung Barat seperti Pasar Panorama Lembang, Pasar Buah-buahan Lembang, Pasar Cisarua, Curug Agung, Pasar Tagog Padalarang, Rajamandala, Batujajar, Cililin, dan Pasar Sindangkerta. (mg6)