Ferdinand: Masalah Jakarta Adalah Anies Baswedan

BOGOR – Pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean kembali memberikan kritik ke Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Mantan kader Partai Demokrat itu, awalnya membeberkan beberapa masalah yang ada di Ibu Kota Indonesia.

“Masalah utama Jakarta adalah banjir, macet dan polusi. Ditambah soal kemiskinan yang kontras dan bertumbuh,” kata Ferdinand di akun Twitternya, Sabtu (2/10/2021).

Tak sampai di situ, Ferdinand lantas menyebut masalah lain yang dihadapi rakyat Jakarta.

“Selain itu masalah tambahan lain bagi Jakarta adalah Anies Baswedan yang jadi Gubernur,” ungkapnya.

Karena itu, Ferdinand menjelaskan alasan pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur adalah solusi masalah Indonesia.

“Jadi, pemindahan IKN itu tujuannya bukan untuk menyelesaikan masalah Jakarta, tapi untuk Indonesia,” jelasnya.

Sebelumnya, dalam forum International Climate Heroes yang diselenggarakan daring oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Kezdutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan permasalahan di Jakarta tetap akan berlanjut meski ibu kota dipindah ke Kalimantan.

Anies mengatakan permasalahan seperti kemacetan, polusi udara akan tetap jadi masalah Jakarta yang tidak bisa dipindah ke Kalimantan.

Menurutnya, Jakarta akan terus bertransformasi didukung oleh generasi mudanya yang terus peduli isu-isu lingkungan.

“Jadi kalaupun ibu kota dipindahkan ke Kalimantan, itu tidak akan memindahkan masalah. Masalah lingkungan tidak direlokasi ke Kalimantan. Polisi udara tidak direlokasi ke Kalimantan. Ini status ibu kota yang sedang direlokasi. Kami harus tetap menghadapi masalah itu. Jadi saya pikir Jakarta akan terus melakukan transformasi,” ucap Anies

Kontribusi aktivitas pemerintah pada kemacetan Jakarta, Anies mengatakan hanya 7%, sedangkan tingkat pertama penyumbang kemacetan adalah kegiatan rumah tangga, kedua adalah kegiatan bisnis.

“Tidak kurang tidak lebih dari tujuh persen. Jadi kegiatan pemerintah menyumbang tidak lebih dari tujuh persen lalu lintas,” pungkasnya. (radarbogor)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan