Waspadai Potensi Gempa Sesar Lembang, Pemda KBB Bentuk Rencana Kontijensi

NGAMPRAH – Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (Pemda KBB) mewaspadai potensi timbulnya gempa bumi akibat pergerakan Sesar Lembang dengan menyusun rencana kontijensi (renkon).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Barat, Duddy Prabowo, mengatakan rencana kontijensi itu menitikberatkan pada langkah mitigasi Sesar Lembang oleh masyarakat

“Di dokumen renkon kita sudah skenariokan kemana warga harus evakuasi. Jadi titik evakuasi sudah ditentukan ada di dokumen renkon. Tapi kalau penentuan relokasi belum,” kata Duddy saat ditemui di Pemda KBB, Kamis (23/9).

Aktivitas Sesar Lembang terakhir kali mengguncang Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, KBB pada 28 Agustus 2011 silam.

Pada peristiwa itu, aktivitas Sesar Lembang bergerak dengan kekuatan 3,3 magnitudo. Namun, meski tidak terlalu besar sedikitnya ada 105 rumah warga di kawasan kampung tersebut mengalami kerusakan.

“Itu terakhir kali terjadi dan sampai saat ini belum ada lagi. Hanya saja kita antisipasi dan waspadai potensi pergerakannya dengan terus sosialisasi dan membentuk rencana kontijensi itu,” terangnya.

Sesar Lembang sendiri saat belum menunjukkan adanya aktivitas lagi setelah kurang lebih 10 tahun terakhir. Dalam rentang waktu 2010 sampai 2011, sedikitnya ada 14 kali gempa.

Namun berdasarkan pemetaan, ada empat kecamatan di wilayah KBB yang berada tepat di garis Sesar Lembang yakni Lembang, Parongpong, Cisarua, dan Padalarang.

“Panjangnya 29 kilometer melintang dari timur ke barat. Ada empat kecamatan yang langsung terlintasi dan itu jadi yang paling terdampak. Kalau gempa maksimal terjadi sampai magnitudo 6,8, semua wilayah di Bandung Raya terutama Cimahi, KBB, dan Kota Bandung bakal terdampak,” tegasnya. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan