JAKARTA – Pakar hukum tata negara, Refly Harun membandingkan kapasitas personal antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Refly menilia, Anies Baswedan punya kapastias jauh lebih baik daripada Presiden Jokowi. Sebab Anies punya latar belakang pendidikan yang jauh lebih tinggi.
“Secara personal, kapastitas Anies jauh dibandingkan Presiden Jokowi. Secara personal ya saya katakan. Karena Anies punya bekal pendidikan yang sangat baik,” ujar Refly Harun di kanal YouTube-nya yang berjudul: Anies Kejeblos Got tanda-tanda Presiden?, yang dikutip FIN pada Selasa (14/9/2021).
Dia menjelaskan, Anies mengambil PhD di Ohio University Amerika Serikat, sementara S1 di Univesritas Gajah Mada.
“Dia (Anies Baswedan), PhD dari Ohio University Amaerika Serikat. S1-nya dari UGM sama dengan Jokowi tapi dia S2 dan S3 dari Amerika Serikat,” ujar Refly Harun.
Sementara itu, soal pengalaman, Refly Harun juga mengungguli Anies Baswedan yang punya segudang pengalaman sebelum terjun ke dunia politik.
“Dia juga pernah menjadi rektor, pernah menjadi Menteri Pendidikan dan dia juga sekarang menjadi Gubernur DKI Jakarta. Jadi pengalamannya lumayanlah kalau dibandingkan dengan Presiden Jokowi menjelang Pilpres,” ungkap Refly Harun.
Dia mengatakan, Jokowi saat maju di Pilpres 2014, Jokowi punya pengalaman yang minim. Hanya menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta dengan waktu yang sedikit.
“Kalau Presiden Jokowi menjelang Pilpres, pengalamannya ya jadi Wali Kota Solo satu periode lebih sedikit. Menjadi Gubernur DKI juga satu dua tahun. Sehingga kalau dari sisi pengalaman, ya jauh lebih baik Anies Baswedan kalau dilihat kondisi saat ini. Kondisi saat ini sekali lagi,” ungkapnya.
Dia mengatakan, pembandingan pengalaman itu hanya dibandingkan dengan Presiden Jokowi saat awal-awal maju di Pilpres 2014.
“Jadi kita membandingkan Presiden Jokowi 2014, dengan kondisi Anies yang diperkirakan Capres 2024. Jadi ya jauh lebih baik Anies, kalau kita mau membandingkannya,” terangnya.
“Tapi kapasitas pribadi, kita lihat pasti beda lah. Orang yang berpendidikan tinggi yang pergaulannya dari awal memang luas, jadi aktivis sejak mahasiswa, dengan orang yang baru-baru saja (Jokowi). itu pasti ada perbedaan lah,” pungkas Refly Harun. (Fin.co.id).
