Apartemen Transit Solokanjeruk Solusi Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

BANDUNG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengapresiasi keberadaan Apartemen Transit di wilayah Solokanjeruk, Kabupaten Bandung yang merupakan program Pemprov Jabar dalam memenuhi kehidupan yang layak bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Alhamdulillah apartemen transit ini merupakan sebuah program Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memenuhi kehidupan yang layak bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah,” kata Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, KH Tetep Abdulatip, ketika dihubungi melalui telepon di Bandung, Minggu.

Tetep Abdulatip mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya melalukan kunjungan kerja ke Apartemen Transit Solokanjeruk dan Program Apartemen Transit perlu didorong atau didukung karena dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat penghasilan rendah.

Oleh karena itu, pihaknya meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat menambah kembali pembangunan Apartemen Tansit di Solokanjeruk karena dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mendapatkan penghasilan rendah.

“Untuk ke depannya Pemerintah Provinsi bisa menambah pembangunan Apartemen Transit ini guna menyejahterakan masyarakat berpenghasilan rendah,” kata dia.

Selama ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempunyai empat apartemen transit yang berlokasi di empat lokasi Kabupaten/kota yaitu di Kabupaten Bandung (Rancaekek dan Solokan Jeruk), Kota Bandung (Ujung Berung), Kabupaten Bandung Barat (Batu Jajar).

Keempat apartemen transit tersebut diresmikan ketika periode Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar yang dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2015.

Sementara itu, Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat menyatakan buruh menjadi salah satu kelompok masyarakat yang menghuni Apartemen Transit di Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jawa Barat Boy Iman Nugraha mengatakan minat buruh menghuni apartemen dengan luas lahan 0,9 hektare dan memiliki dua menara kembar berisi 198 unit kamar tersebut tinggi.

Menurut Boy tingkat hunian dan minat pekerja di wilayah tersebut tercatat tinggi karena itu pihak PUPR kembali membangun satu menara kembar di lokasi yang sudah ada.

(Antaranews)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan