JAKARTA – Pemerintah melakukan evaluasi atas pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro untuk wilayah Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, secara umum telah terjadi perbaikan level, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Meskipun masih ada juga kenaikan di beberapa wilayah.
PPKM Luar Jawa-Bali dilakukan peninjauan setiap 2 pekan. Namun evaluasi tetap dilakukan setiap minggu bersama seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah.
Berdasarkan arahan Presiden, pandemi ini masih belum selesai, dan virus ini tidak akan mungkin hilang secara total, yang bisa dilakukan hanyalah mengendalikan.
‘’Jadi, masyarakat diminta untuk tetap waspada, meski angka kasus terus menurun,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers PPKM secara virtual, di Jakarta, Senin (6/9).
Berdasarkan hasil evaluasi, Pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan PPKM di luar Jawa – Bali dari tanggal 7 sampai dengan 20 September 2021, dengan cakupan pada Kabupaten/Kota di luar Jawa-Bali yakni:
Saat ini, PPKM Level 4 diterapkan pada 23 Kabupaten/Kota jumlah ini turun dari sebelumnya 34 Kabupaten/ Kota):
15 Kabupaten/Kota dari 34 PPKM Level 4 sebelumnya belum turun/masih di Level 4
8 Kabupaten/Kota yang baru mengalami kenaikan dari Level 3 ke Level 4
PPKM Level 3: diterapkan pada 243 Kabupaten/Kota turun dari sebelumnya 303 Kabupaten/Kota)
PPKM Level 2: diterapkan pada 118 Kabupaten/ Kota naik dari sebelumnya 48 Kabupate/ Kota)
PPKM Level 1: diterapkan pada 2 Kabupaten/ Kota naik dari sebelumnya 1 Kabupaten/ Kota).
Daftar Kabupate/Kota di luar Jawa Bali yang akan menerapkan PPKM Level 4 tersebut adalah:
Secara nasional, jumlah Kasus Aktif per 5 September mencapai 155.519 kasus (3,8%), dengan Tingkat Kematian (CFR) sebesar 3,29% dan Tingkat Kesembuhan (RR) sebesar 92,94%.
Provinsi di luar Jawa-Bali yang memiliki Kasus Aktif terbesar, yakni Sumatera Utara (19.136 kasus), Papua (12.491 kasus), Aceh (6.692 kasus), Kalimantan Timur (5.344 kasus), dan Sumatera Barat (4.416 kasus).
‘’Situasi jumlah kasus aktif dibandingkan dengan awal Level PPKM (9 Agustus 2021), per 5 September secara nasional mengalami penurunan sebesar -65,33%,’’kata Airlangga.
Untuk per Wilayah (Pulau) di luar Jawa-Bali, penurunan tertinggi terjadi di Nusa Tenggara sebesar -73,76%, sedangkan terendah penurunannya di Maluku-Papua yang turun sebesar -28,77%.