DKR Bangun Gerakan Edukasi Rakyat Hadapi Covid-19 Melalui Konsumsi Obat Herbal

DEPOK – Bukan rahasia lagi kalau Kota Depok tergolong salah satu daerah dengan tingkat penularan Covid-19 tertinggi. Bahkan, sampai hari Rabu (11/8) data pasien positif tercatat sebanyak 98.068 atau bertambah 729 kasus.

Dari total jumlah kasus konfirmasi positif tersebut, sebanyak 89.771 kasus (bertambah 1.008 kasus) dinyatakan sembuh dan yang meninggal sebanyak 1.891 kasus.

Berangkat dari kasus tersebut, Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok mencoba membangun edukasi menghadapi Covid-19 tanpa perlu rasa panik dan khawatir, dengan memberikan sosialisasi pembuatan obat herbal untuk terapi Covid-19.

Ketua DKR Kota Depok, Roy Pangharapan kepada Jabar Ekspres mengatakan, gerakan edukasi yang dilakukan adalah memberikan ramuan hasil ekstraksi beberapa bahan herbal.

“Metode edukasi ini dibimbing langsung oleh Ibu Nanik, istri dari Dokter Indro Cahyono. Alhamdulillah berkat ramuan tersebut beberala gejala yang saya alami mulai dari demam batuk, pilek dan anosmia langsung sembuh setelah menjalani isolasi mandiri (isoman) selama 21 hari,” ujar Roy Pangharapan, Kamis (12/8).

Roy menyebut, selama isoman dirinya hanya mengkonsumsi obat ringan untuk mengatasi gejalanya dan minum ramuan 131 karya dr. Sidi, yang diberitahukan oleh ibu Nanik.

Bukan hanya dirinya, semua anggota DKR yang sedang menjalani isoman, dibimbing langsung oleh Ibu Nanik.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bude Nanik, atas segala bimbingan dan tentu ilmunya bisa menghadapi Covid19 tanpa rasa panik dan takut,” imbuh Roy.

Berbekal pengalaman tersebut, DKR langsung tancap gas, menyosialisasikan kepada seluruh anggota DKR dan masyarakat luas, bahwa inti dari persoalan wabah ini adalah ketidaktahuan masyarakat.

“Karena ketidaktahuan masyarakat itulah yang menyebabkan ketakutan dan kepanikan. Untuk itu masyarakat perlu diberikan edukasi agar paham dan mengerti bagaimana cara menghadapi Covid-19,” tegasnya.

Roy juga mengatakan, metode sederhana lainnya yang diprakarsai dr. Indro dan tim juga cukup membantu masyarakat miskin untuk tetap bisa bertahan hidup dalam wabah ini.

Metode tersebut adalah dengan cuci hidung menggunakan air garam krosok 1% dan minum ramuan 131 yang terdiri dari 1 jari jahe 3 batang sereh dan 1 jari lengkuas, direbus dengan 1 liter air, dan diminum pagi dan sore.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan