Agen di Ciburuy Tepis Tudingan Sudah Palsukan Kualitas Beras

PADALARANG – Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) tengah ramai diperbincangkan lantaran diduga adanya pemalsuan kualitas beras yang diterima oleh warga sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Dugaan tersebut ditemukan oleh Tim Saber Pungli Polda Jabar yang menyebut CV TKJ selaku keagenan beras diduga hanya menjual karungnya saja yang sudah memiliki izin kemas dan izin edar dari Kementerian Pertanian namun berasnya bukan beras premium sebagaimana tercantum di karung melainkan memakai beras lokal.

Ternyata temuan tersebut tak seperti apa yang terjadi di lapangan. Hal itu diungkapkan oleh Tintin Susanti (43), seorang Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, KBB. Menurut Tintin tak ada KPM di wilayahnya yang mengeluhkan adanya pemalsuan kualitas beras seperti temuan Tim Saber Pungli.

“Isinya itu beras 9,3 kilogram, ayam 1 kilogram, telur 15 butir, tahu 10 potong, dan apel 4 buah. Bantuan itu diterima sekitar 600 KPM di wilayah saya. Penyaluran ke KPM berjalan kondusif, dan sama sekali tidak ada komplain dari mereka,” ungkap Tintin saat ditemui di kediamannya di Ciburuy, Rabu (11/8).

Namun beberapa hari kemudian, tiba-tiba Tim Saber Pungli Polda Jabar mendatanginya. Ia diminta untuk mendampingi tim ke agen-agen penyedia kebutuhan BPNT di wilayahnya.

“Saya antar ke tiga agen di wilayah Desa Ciburuy. Nah di salah satu agen mereka membahas harga telur yang katanya mahal, lalu kualitas beras, dan mereka engga membahas kalau kualitasnya kurang bagus,” terang Tintin.

Keesokan harinya justru ramai pemberitaan bahwa ada pemalsuan kualitas beras di wilayahnya. Tintin kemudian mencari tiga KPM penerima bantuan tersebut untuk melakukan pembuktian. Dari pengecekannya sama sekali tidak ada KPM yang mengeluhkan kualitas beras maupun komoditi lainnya.

“Padahal sama sekali enggak ada KPM yang mengeluarkan statement apel dan ayam busuk, kualitas beras jelek ayam busuk. Itu sama sekali enggak ada. Saya juga engga pernah bilang begitu, tapi di berita ada nama saya yang bilang kalau berasnya jelek,” kata Tintin.

Dikatakannya, jika memang ada yang tidak beres degan penyaluran bantuan seperti ini, biasanya para KPM di Ciburuy pasti komplain langsung pada dirinya selaku PSM. “Ini kan tidak ada. KPM kan justru malah senang dapat bantuan. Saya tanya beras dan bahan lainnya sudah dikonsumsi, jadi enggak ada masalah,” ucap Tintin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan