Telah Imbau Para Kades Soal Sampah Tak Bertuan, Camat: Kebanyakan Warga Luar Cicalengka

CICALENGKA – Persoalan sampah yang menumpuk di perbatasan tiga desa di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung jadi sorotan.

Diketahui sebelumnya, sampah yang menumpuk tersebut tepat berada di perbatasan Desa Margaasih, Waluya dan Desa Cicalengka Wetan.

Selain mengganggu pandangan dan timbulnya aroma tak sedap akibat sampah yang menumpuk dekat pemukiman warga, kesehatan masyarakat di wilayah tersebut juga menjadi kekhawatiran.

Menanggapi hal itu, Camat Cicalengka, Entang Kurnia mengaku telah berkomunikasi dengan para Kepala Desa terkait, supaya memperhatikan masalah lingkungan.

“Sudah disampaikan ke para Kades jangan saling melempar (tudingan). Kami sudah mewanti-wanti, sudah ada tim Sabernya (Sabilulingan Bersih),” kata Entang kepada Jabar Ekspres melalui panggilan telepon, Senin (9/8).

Tim Saber di tiap desa tersebut, dijelaskan Entang, selalu berkoordinasi mengenai persoalan sampah tak bertuan dan sering memberikan imbauan kepada masyarakat supaya menjaga lingkungan.

“Namanya manusia, tidak selamanya menunggu di suatu tempat (pembuangan sampah ilegal). Jadi diimbau lagi kesadaran masyarakat,” ujar Entang.

Entang mengaku, untuk kebersihan lingkungan melalui Tim Saber tingkat Kecamatan setiap harinya selalu memantau lokasi yang kerap terjadi penumpukan sampah sekaligus mengedukasi warga.

“Mereka juga membantu membersihkan titik-titik sampah yang dirasakan masyarakatnya belum sepenuhnya sadar,” katanya.

Entang menjelaskan, untuk Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sebetulnya sudah ada di masing-masing desa.

“Namun yang membuang sampah itu, kita tidak tahu malam hari seperti Ciseke yang berbatasan dengan (Kecamatan) Cikancung,” imbuh Entang.

Menurutnya, sampah-sampah tak bertuan yang kerap ditemui di wilayahnya itu merupakan buangan dari warga luar daerah Kecamatan Cicalengka, dengan modus memanfaatkan situasi di malam atau subuh hari dalam perjalanan ke pasar.

“Curi-curi kesempatan, malam hari membuang sampahnya. Bukan kita menuduh orang lain, kenyataannya malam hari yang mau lewat ke pasar itu karena Cicalengka berbatasan dengan Cikancung,” kata Entang.

Dalam pemaparannya, Entang menuturkan, untuk sampah yang menumpuk di perbatasan tiga desa tersebut sudah sering dilakukan pembersihan.

“Sudah sering bahkan di Ciseke, di perbatasan Desa Waluya-Cikuya atau Cicalengka Wetan, setiap hari dibersihkan. Contohnya di Desa Cikuya yang membuang sampah kebanyakan warga luar Cicalengka. Sudah dikejar, sudah dinasehati,” ucap Entang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan