Pemulihan Ekonomi Mesti Dibarengi Vaksinasi Covid-19

SOLOKANJERUK – Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19, Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat, bekerjasama dengan Yayasan Haji Saepuddin Suwinta mendistribusikan 2.000 paket sembako untuk masyarakat Kabupaten Bandung.

Pendistribusian sembako tersebut diberikan kepada masyarakat yang telah melaksanakan vaksinasi Covid-19, di Pondok Pesantren Sa’adatuddaroin, Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Kamis (5/8).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Barat Herawanto mengungkapkan, vaksin Covid-19 merupakan salah satu keberlangsungan pemulihan ekonomi, karena tanpa vaksinasi, maka upaya pemulihan ekonomi tidak akan efektif dilakukan, sehingga akan timbul lonjakan kembali angka kasus Covid-19.

“Oleh karena itu, kami sangat mendukung. Dan hari ini, setelah mendapatkan informasi bahwa di Solokanjeruk dilaksanakan vaksinasi maka kami dari BI memberikan bantuan sembako sebanyak 2.000 paket, untuk masyarakat yang mengikuti vaksinasi,” ungkap Herawanto usai berikan paket sembako.

Saat disinggung terkait dengan upaya pemulihan ekonomi, dia juga mengatakan, sesuai fungsi BI di daerah, yaitu sebagai perpanjangan kantor pusat di Jakarta, pihaknya dengan cermat dari waktu ke waktu memonitor kondisi perekonomian, dari sisi ekonomi makro dan stabilitas, maupun sistem pembayaran kepada Kantor Pusat BI untuk berbagai pengambilan kebijakan.

Selain itu, lanjut Herawanto, pihaknya terus menggencarkan pengembangan ekonomi, klaster-klaster ekonomi terus dilakukan dan ditingkatkan.

“Kami terus berkomitmen menciptakan klaster percontohan yang dapat direplikasi klaster lainnya di wilayah Jawa Barat, termasuk juga klaster tersebut ada di pondok pesantren untuk memperdayakan kemandirian mereka,” kata Herawanto.

Sehingga, kata Herawanto, dimasa Pandemi covid-19 ini, pihaknya menekankan agar masyarakat faham dengan digitalisasi, karena mau tidak mau masyarakat harus siap untuk masuk dan mahir dengan digitalisasi, mulai proses produksi dengan proses penjualan melalui e-commerce.

“Kami telah masuk di beberapa klaster percontohan, intinya tidak hanya klaster yang besar, namun klaster UMKM pun menjadi sasaran kami,” paparnya.

Kondisi perekonomian di Jawa Barat saat Pandemi covid-19, dia mengaku, sejak triwulan dua Tahun 2020, dan masuk Tahun 2021 semester satu, sudah semakin mengecil yaitu di kisaran 0 persen.

“Jadi tidak lagi mengkerut, tapi sudah mulai tumbuh, nah inilah yang harus kita dorong bersama-sama, agar akhir tahun 2021 Jawa Barat akan tumbuh positif, namun dengan catatan, kita bersama-sama ikut mendorong dengan mengupayakan bahwa semua berfikir positif, karena ini adalah cobaan yang akan ada ujungnya. Jangan sampai menyuarakan hal-hal yang bisa menurunkan semangat dan optimisme dalam pemulihan ekonomi ini,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan