Puluhan Warga Diberikan Pelatihan Pemulasaraan Jenazah COVID-19

CIMAHI – Sebanyak 58 warga perwakilan dari setiap RW di Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi mendapatkan pelatihan pemulasaraan jenazah COVID-19 di Aula Kelurahan Cibeureum pada Sabtu (31/7).

Pelatihan ini digelar agar warga bisa melakukan pemulasaraan jenazah COVID-19, seiring meningkatnya angka kematian akibat akibat virus tersebut. Sepanjang Juni sampai Juli, ada 27 warga Cibeureum yang meninggal akibat terpapar virus korona ketika menjalani isolasi mandiri.

Para peserta selain diberi pembekalan materi, juga praktek cara mengurus jenazah dari mulai memadingan, mengkafani, hingga memasukannya kedalam peti mati. Dalam prakek tersebut menggunakan maneken atau boneka manusia, disiapkan pula kain kafan, kantong jenazah, dan peti mati.

Lurah Cibeureum, Ahmad Suparlan mengatakan, pelatihan mengenai tata cara pemulasaraan jenazah Covid-19 sangat penting pada kondisi saat ini. Selain karena pandemi Covid-19 yang belum berakhir, banyak warga yang meninggal dunia akibat wabah ini.

“Banyak permintaan dari warga agar ada pelatihan tata cara pemulasaraan jenazah Covid-19. Hari ini, bekerja sama dengan MUI, DMI, Baznas, dan UPZ, rencana ini berhasil terealisasi,” ucapnya di sela kegiatan.

Ahmad menjelaskan, permintaan pelatihan ini sudah diajukan sejak Juni lalu atau pada saat angka kasus kematian COVID-19 sedang tinggi-tingginya. Bahkan untuk di wilayahnya saja dalam sehari pernah ada 23 meninggal akibat Covid-19, dan telah dipastikan berdasarkan hasil tes PCR.

Bahkan jika dihitung dengan yang diluar itu, lanjut Ahmad, angkanya bisa lebih besar lagi. Karena ada kekhawatiran dari masyarakat dan kurangnya pengetahuan, sempat ada jenazah COVID-19 yang dibiarkan di depan kelurahan selama enam jam. Dibawa ke rumah sakit juga sempat didiamkan enam jam, karena sedang penuh.

Poin penting dalam pelatihan ini, kata dia, adalah bagaimana prokes dijalankan. Sebab berbeda dengan pemulasaraan jenazah biasa, pada jenazah Covid-19 prosesi pembersihannya tidak dengan air tapi bertayamum. Mereka diberi materi ilmu oleh petugas rumah sakit yang sudah terbiasa menangani pemakaman jenazah COVID-19.

“Ini bagian dari fardu kifayah kami untuk memberikan ilmu pengetahuan, supaya petugas di masyarakat yang melakukan pemulasaraan jenazah Covif-19 bisa aman dengan tetap memperhatikan prokes,” pungkasnya. (fey)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan